Teroris di Bogor

Warga Gak Nyangka, Tukang Parkir Baik Itu Ternyata Teroris

E alias AR ditangkap di rumahnya di Jalan Kandang Roda, Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5/209) siang.

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne
Petugas Densus 88 anti teror melakukan olah TKP di lokasi terduga teroris di Jalan Kandang Roda, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5/2019). 

Kakak AR, Adah (54), mengatakan, sang adik sangat keras terhadap saudara-saudaranya dalam hal prinsip hidup. Bahkan jika dikritik kerap melawan.

"Memang dia keras sama saudaranya, jadi kalau kita ngomong begini, dia maunya begini. Kalau kata dia A, ya A," katanya saat ditemui Kompas.com, Jumat (18/5/2019).

Densus 88 Anti Teror Polri hari ini menggelar olah TKP di kediaman terduga teroris beriniaial E alias AR di wilayah Kandang Roda, Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5/2019) pukul 08.30 WIB.
Densus 88 Anti Teror Polri hari ini menggelar olah TKP di kediaman terduga teroris beriniaial E alias AR di wilayah Kandang Roda, Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5/2019) pukul 08.30 WIB. (TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne)

"Enggak pernah saya ngobrol sama dia, nomornya bahkan saya enggak tahu. Istri sekarang juga saya enggak kenal bahkan nikahnya saya enggak tahu juga," sambung perempuan tersebut.

Adah pun tak menyangka sang adik ditangkap saat sedang bekerja sebagai tukang parkir di simpang Jalan Bintang Mas, Nanggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

"Kebetulan saya dari jambu dua kaget dapat kabar kalau adik saya ditangkap, makanya saya ke sini," ujarnya.

Berubah drastis Teman AR, Yus Arif Rahman (50), mengatakan, selama ini sifat AR berubah drastis setelah memiliki teman-teman baru yang kerap diajaknya ke rumah.

"Teman-temannya memang ada yang baru dari luar cuma saya enggak kenal, pakaiannya rapi gitu, satu dua dibawa, kadang orangnya beda-beda," ucapnya.

Sebagai teman dekat, Yus awalnya bersyukur melihat perubahan yang begitu drastis.

Padahal dulunya AR dikenal nakal oleh rekannya.

Sejak saat itulah, Yus sudah tak merasa nyaman ingin menegur teman sebayanya tersebut.

"Kenal dari dulu, cuman semenjak berubah jadi alim (hijrah) sejak 6 tahun belakangan ini sudah enggak ngobrol lagi, padahal dulu pas lagi nakal-nakalnya, kalau dia lagi mabuk teman di sini pada takut karena rusuh, cuman saya yang berani ngajak dia ngobrol," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved