Rerouting dan Konversi Angkot di Kota Bogor Terancam Jadi Program Mubazir

Kondisi itu dikarenakan sampai saat ini program rerouting angkutan kota dan konversi angkot belum juga bisa terealisasikan.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
halte di Jalan Pemuda, Kota Bogor 

Laporan Wartawan TribunnewsBogo.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sejumlah halte dan jalur bus yang dibuat oleh Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perhubungan Kota Bogor untuk konversi dan rerouting angkutan kota terancam terbengkalai.

Kondisi itu dikarenakan sampai saat ini program rerouting angkutan kota dan konversi angkot belum juga bisa terealisasikan.

Akibatnya sejumlah fasilitas yang sudah dibangun pun tidak akan berfungsi dengan baik.

Bahkan dari pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (4/7/2019) halte bus yang sudah dibangun malah menjadi sasaran aksi vandalisme.

Padahal halte bus tersebut dibangun dengan dana yang tidak sedikit.

"Sebenernya lumayan untuk berteduh, tapi kalau ini dibuat u tuk halte bus ya enggak pas ya karena yang ada itu angkot bukan bus, dan malah sayang juga ini enggak terawat dicorat coret," kata Septi warga Kecamatan Tanahsareal saat ditmui di depan Gor Pajajaran di Jalan Pemuda.

Bahkan sarana halte bus ini pun sepertinya tidak akan berfungsi dengan maksimal karena Pemerintah Kota Bogor akan mengkaji ulang terkait program rerouting dan konversi angkutan kota.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengakui bahwa penataan transportasi di Kota Bogor belum masimal.

Program rerouting dan konversi angkutan kota yang sudah disiapkan dari jauh-jauh hari terpaksa harus dievaluasi.

Karena sampai hari ini program tersebut hanya jalan ditempat.

"Terkait belum maksimalnya dibidang transportasi kami mencatat dan juga menyepakati apa yang disampaikan tadi saya ingin sampaikan bahwa perencanaan pengelolaan transportasi walaupun kami sudah memiliki jangka panjang tapi hari ini saat ini akan mengembalikan kembali ke titik nol untuk mengevaluasi kembali konversi proses rerouting subsidi dan sebagainya agar betul betul perencanaan ini lebih matang lagi," katanya saat sidang Parpurna di Kantor DPRD Kota Bogor, Jalan Pemuda, Kota Bogor, Senin (1/7/2019).

Sementara itu Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyampaikan hal yang sama dengan Bima Arya.

Menurutnya sistem konversi dan rerouting angkutan kota di Kota Bogor akan tetap berjalan dengan melalui evaluasi.

" Iya tetap akan berjakan tapi dengan adanya evaluasi, seperti yang tadi dibilang pak wali kota, akan dikaji ulang mulai dari titik nol nya," ujarnya usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Kota Bogor.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved