Mati Listrik Jabodetabek

Imbas Pemadaman Listrik, Kualitas Udara Jakarta Membaik, Iwan Fals hingga Gus Nadir : Ada Hikmahnya

Tak hanya Iwan Fals, Dosen serta Penulis Gus Nadir juga menyoroti dampak positif dari mati Listrik tersebut.

Penulis: khairunnisa | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kompas.com
Pemandangan laut dengan latar belakang gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta Utara, Rabu (31/7/2019). Berdasarkan data situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia AirVisual, menempatkan Jakarta pada urutan pertama kota terpolusi sedunia pada Senin (29/7) pagi dengan kualitas udara mencapai 183 atau dalam kategori tidak sehat.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Alih-alih terus meracau, sejumlah tokoh publik justru mengambil sisi positif dari terganggunya aliran Listrik yang terjadi sejak kemarin, Minggu (4/8/2019).

Beberapa tokoh yang menyoroti sisi positif dari pemadaman Listrik itu adalah Iwan Fals dan Nadirsyah Hosen atau yang karib disapa Gus Nadir.

Pasalnya, setelah pemadaman listrik di kawasan Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019), kualitas udara DKI Jakarta pada Senin (5/8/2019), berada di urutan ke-21.

Hal ini berdasarkan informasi dari situs resmi www.AirVisual.com, situs penyedia peta polusi online harian kota-kota besar di dunia.

Dilansir dari Kompas.com, kualitas udara di Jakarta lebih baik dibandingkan hari sebelumnya dimana Jakarta berada pada urutan kedua dengan kualitas udara buruk di dunia.

Berdasarkan informasi pada situs AirVisual Senin pukul 08.25 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat 75 yang artinya berada dalam kategori moderat.

Sementara itu, tercatat parameter PM2,5 konsentrasi 23,8 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.

Jika melihat acuan US AQI, hasil analisa pencemaran udara untuk parameter PM2.5 dengan konsentrasi 0 hingga 10 ug/m3 adalah kategori sedang, sementara 36 hingga 55 ug/m3 adalah kategori tidak sehat untuk kalangan tertentu.

Jokowi Marah dan Langsung Pergi Usai Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN

Pemadaman Listrik, Jokowi Semprot Petinggi PLN : Tau-Tau Drop, Itu Merugikan Kita Semua

Kemudian, 56-65 ug/m3 adalah kategori tidak sehat, 66-100 ug/m3 kategori sangat tidak sehat dan 100 ug/m3 ke atas kategori berbahaya.

Menanggapi sisi positif dari imbas mati Listrik yang terjadi satu hari penuh tersebut, Iwan Fals tampak menyebut bahwa peristiwa tersebut memiliki hikmah.

Dilansir dari laman Twitter-nya yang sudah terverifikasi, Iwan Fals terlihat membagikan judul artikel yang menyebut bahwa kondisi udara di Jakarta membaik pasca pemadaman Listrik.

"Listrik Padam Seharian, Kondisi Udara Jakarta Membaik," tulis artikel tersebut.

Atas kabar tersebut, Iwan Fals pun lantas menyebut soal hikmah di balik peristiwa mati Listrik.

"Lha ini ada hikmahnya," tulis Iwan Fals.

Tak hanya Iwan Fals, Dosen serta Penulis Gus Nadir juga menyoroti dampak positif dari mati Listrik tersebut.

Sambil membagikan sebuah artikel yang berjudul "Kualitas Udara Jakarta Membaik Usai Listrik Padam", Gus Nadir pun menarik kesimpulan positif.

Warga Cibinong Mengeluh Listrik Padam Lagi Sejak Pagi

Dampak Listrik Mati, Pengusaha Kedai Kopi Rugi Hingga Tamu Resepsi Pernikahan Kepanasan

Menurut Gus Nadir, selalu ada hikmah di setiap kejadian yang terjadi dalam kehidupan.

"Selalu ada hikmah di balik nestapa," tulis akun @na_dirs yang sudah terverifikasi.

Diwartakan sebelumnya, Listrik di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali mati total selama sekitar 7 jam pada hari Minggu.

Adapun pada Senin pagi, listrik di sejumlah daerah di Jakarta kembali padam, setelah sempat mendapat aliran listrik.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan aliran listrik di Jakarta kembali normal.

"Mohon doanya semoga hari ini, pagi ini pulih kembali. Saya enggak bisa memastikan pulih berapa jam. Sekarang semua kita pantau dari titik, kita upayakan agar supaya tidak membahayakan dari pada instalasi yang ada," ujar Dwi.

Tanggapan Sejumlah Tokoh Terkait Mati Listrik

Listrik PLN yang padam di Jakarta, Jawa Barat dan Banten membuat sejumlah tokoh nasional berkomentar di media sosial terutama twitter.

Umumnya mengkritik kinerja PT PLN karena dianggap bertanggungjawab terhadap Listrik padam di separuh Pulau Jawa itu sejak kemarin siang.

Berikut komentar para tokoh itu :

"Dear PKN, mengapa istana makin gelap," tulis pengamat politik Rocky Gerung di twitter-nya.

Cuitan Rocky Gerung di twitter
Cuitan Rocky Gerung di twitter (Cuitan Rocky Gerung di twitter)

Sekjen PSI Raja Juli Antono juga  mengkritik PLN di twitter-nya :

"Dulu di Brisbane Listrik pernah mati. PLN-nya Brisbane ganti rugi kira2 seharga bahan makanan yang potential busuk di kulkas. Saya gak tahu bgm menghitungnya. Yang pasti PLN-nya bertanggung jawab. Kesal rakyat lumayan terobati. PLN kita?" tulis Raja Juli.

Status Raja Juli Antoni di twitter
Status Raja Juli Antoni di twitter ()

Sementara itu Dahnil A Simanjuntak, Juru Bicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, juga mengkritik PLN dan terutama Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Di Australia Listrik Padam, kompensasinya gratis tagihan sebulan. di Korsel Menterinya Mundur. Disini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong didepan kamera," tulis Dahnil di twitter.

Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan manajemen PLN harus bertanggungjawab.

"Listrik sudah terlalu lama mati dan begitu luas jangkauan matinya. Ada yg salah dengan sistem PLN. Tidak cukup hanya minta permintaan maaf bagi manajemen PLN. Pak @jokowi dan Menteri BUMN tlg beri sanksi manajemen PLN agar ada pembelajaran utk pelayanan yg lebih baik," tulis Andre Rosiade di akun twitter-nya.

Jokowi Marah dan Langsung Pergi Usai Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN

Presiden Joko Widodo telah mendapat penjelasan dari direksi PT PLN Persero mengenai pemadaman Listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa.

Ia didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Terlihat juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

Begitu memasuki ruangan rapat, Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman.

"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.

Pemadaman Listrik, Jokowi Semprot Petinggi PLN : Tau-Tau Drop, Itu Merugikan Kita Semua

Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya Listrik di sebagian besar pulau Jawa.

Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan Listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.

Namun, Jokowi tak terima penjelasan dari Sripeni itu karena terlalu panjang.

"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi.

"Pertanyaan saya Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan Listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

Sripeni lalu meminta waktu lagi untuk memberi penjelasan tambahan.

Ia lalu kembali memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan ini tidak terantisipasi.

Listrik di Sejumlah Wilayah Bogor Utara Masih Padam, Lampu Lalu Lintas Tidak Berfungsi

Menanggapi itu, Presiden hanya meminta agar PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya, yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai keulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Kepala Negara.

Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN. Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved