Akui Sempat Dendam, Anak Mendiang Ipda Erwin Kini Memilih Doakan Sang Ayah: Saya Sudah Ikhlas

Ipda Erwin, polisi yang terbakar di Pendopo Cianjur meninggal dunia, Senin (26/8/2019). Anak almarhum akui sempat dendam, kini telah iklhas.

Istimewa
Ipda Erwin, polisi Cianjur meninggal dunia yang terbakar, kini telah dipanggil Yang Maha Kuasa. 

Ia mengatakan, malam sebelum ayahnya meninggal ia tak berkata apapun. Erik tak menduga ayahnya tersebut akan meninggal.

"Sore harinya tak bilang apa-apa, saya juga langsung tidur," kata Erik.

Sebelum Meninggal, Ipda Erwin Tak Boleh Menangis, Keluarga Hanya Bisa Melihat dari Jendela
Sebelum Meninggal, Ipda Erwin Tak Boleh Menangis, Keluarga Hanya Bisa Melihat dari Jendela (Kolase Tribun Jabar (Instagram/@virarenata_))

Terpisah, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, sempat menjenguk Ipda Erwin Yuda Wildani di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.

Herman mengatakan, tak banyak percakapan yang dilakukan saat itu karena kondisi Ipda Erwin masih kritis.

"Saya sakit, saya sakit... hanya itu yang disampaikan beliau kepada saya," ujar Herman mengutip kata-kata terakhir yang disampaikan kepadanya.

Denny Cagur Bikin Karyawannya Nangis & Emosi Sampai Teriak, Agus Cita Sontak Diam saat Tahu Dikerjai

Sosok Ipda Erwin Polisi yang Terbakar di Cianjur, Telah Bertugas di Polri Selama 25 Tahun

Herman mengaku hanya bisa menitikkan airmata. Apalagi hari ini Herman mendapat informasi Ipda Erwin meninggal dunia.

"Saya merasa sedih dan turut berduka cita. Saya sempat menjenguk almarhum ketika masih dirawat di RSPP Jakarta," katanya yang ikut acara pemakaman, Senin (26/8/2019).

Herman mengatakan, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sukarni (46), dan 2 anak masing-masing Erik Yudha Saputra (24) dan Adinda Wulandari (18). Erik baru lulus kuliah, sementara adiknya masih kuliah di Universitas Suryakancana Cianjur.

"Untuk anaknya yang baru lulus kuliah, kami akan mengupayakan dapat bekerja di lingkungan Pemkab Cianjur, sedangkan adiknya yang masih kuliah akan dijamin biaya hingga lulus," kata Herman.

Diwartakan TribunJabar sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan beberapa fakta pada insiden tiga polisi terbakar saat unjuk rasa ricuh OKP Cipayung Plus Cianjur pada Kamis (15/8/2019).

Sejumlah fakta itu dibeberkan Trunoyudo Andiko saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sumurbandung, Bandung.

Pelajar bernama Muhamad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur, tak menyangka foto aksinya akan viral saat menolong Aiptu Erwin terbakar dan tergeletak di trotoar dan menjadi satu korban dari aksi unjuk rasa.
Pelajar bernama Muhamad Ridwan Suryana (18), pelajar SMK Pasundan I Cianjur, tak menyangka foto aksinya akan viral saat menolong Aiptu Erwin terbakar dan tergeletak di trotoar dan menjadi satu korban dari aksi unjuk rasa. (Istimewa.)

Dia menyebut demo yang digelar di Pendopo Kabupaten Cianjur itu dihadiri oleh 50 mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi kemahasiswaan.

Organisasi tersebut antara lain GMNI, PMII, HMI, HIMAT, CIF, IMM, PD Hima Persis Cianjur yang beraliansi dengan nama OKP Cipayung Plus Cianjur.

"Unjuk rasa sudah diagendakan sejak Senin (12/8/2019). Kelompok dengan koordinator lapangannya MF menyatakan saat laporan akan aksi menyatakan siap menjaga ketertiban dan keamanan," kata Trunoyudo Andiko.

Trunoyudo menyebut massa mahasiswa itu mulai berkumpul untuk berunjuk rasa pada sekitar pukul 12.00 WIB.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved