BJ Habibie Meninggal

Cucu BJ Habibie Tak Menyangka Kakeknya Telah Wafat, Farrah: Rasanya Seperti Eyang Masih di Kuningan

Cucu BJ Habibie, Farrah Habibie mengaku tak menyangka kalau kakeknya telah tiada, ia merasa ini hanya mimpi buruk baginya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Instagram Farrah Habibie
Cucu BJ Habibie, Farrah Habibie 

"Bapak pula perjuangkan Islam dan demokrasi di Indonesia, agar supaya ditunjukkan kepada dunia ini bahwa keduanya kompatible," tambahnya.

Kemudian yang terakhir dari kacamata anak-anaknya, BJ Habibie memberikan contoh mengenai cinta.

"Cinta itu adalah cinta tentunya suami istri, cinta kepada sanak saudara, cinta kepada pekerjaan, cinta kepada negara dan bangsa, cinta kepada dunia ini, cinta seluas-luasnya. Itulah bapak, Pak Habibie, namanya adalah Habibie, yang mencintai, yang dicintai," kata Ilham Akbar Habibie dengan penuh ketegaran.

Ajudan Kenang Momen BJ Habibie Sering Naik Motor: Sama Pak Harto Juga

Cinta Sejati Habibie & Ainun Menurut Pandangan Sains, Ini yang Terjadi pada Otak Ketika Jatuh Cinta

Kemudian ia pun mengingat momen di mana ibundanya meninggal dunia.

"Kemudian saya ingat 9 tahun yang lampau, di sini juga, kita melihat upacara pemakaman ibu Ainun, istri Bapak, mama kita tercinta dengan upacara serupa yang tidak kalah khidmat, ini adalah upacara kenegaraan, dan ini adalah sesuatu yang bisa kita berikan kepada bapak dan ibu dengan sebaik-baiknya," ungkapnya lagi.

Bahkan ia pun mengatakan, ada hal yang menenangkan di tengah kedukaan yang ia rasakan saat ini.

"Mereka (Habibie dan Ainun) sekarang bisa bersatu, bersatu dalam akhirat, sesuatu hal yang didamba-dambakan bapak semenjak ibu wafat," jelasnya.

Ia pun menceritakan bagaimana kecintaannya seorang BJ Habibie pada Ainun selama 9 tahun ditinggalkan.

"Bayangkan, bapak itu tiap hari tahlilan, setiap hari Jumat atau lebih ke makam, untuk berdoa, begitu setia bapak dengan ibu, dan sampai sekarang wafat pun, dikuburkan di sebelah ibu. Insya Allah mudah-mudahan mereka untuk selamanya bersama berdua di sisi Allah SWT, di surga, di akhirat," ujarnya.

Pada saat Ilham Akbar Habibie menceritakan hal ini, kamera pun tampak menyorot wajah SBY.

Tampak Presiden RI ke-6 itu terlihat sendu dan memperlihatkan kesedihan yang mendalam.

Eskpresi SBY saat Ilham Akbar Habibie mengatakan kalau BJ Habibie dan Ainun kini bertemu (Kompas TV)
Kemudian, Ilham Akbar Habibie juga mengajak semua pihak untuk belajar dari seorang guru bangsa, bagaimana beliau mempunyai sikap.

"Sampai akhir hayat bapak, bapak tidak pernah mau berhenti mau belajar, selalu ada hal-hal yang baru yang harus kita mengerti, mulai dari tantangan masalah, sampai dengan solusi dan kmungkinan untuk mencari satu hal yang lebih baik," katanya.

Kemudian yang kedua, yakni BJ Habibie tidak pernah menyerah, tidak kenal lelah, untuk mencapai tujuan.

"Kita semua tahu bahwasanya beliau sudah usia lanjut ini dengan menderita beberapa penyakit secara paralel, bapak tetap bersedia untuk hadir di banyak acara, memberikan masukan, pendapat, terbuka untuk segala macam nasehat yang diperlukan. Namun tentu ada batasnya karena usia," jelasnya.

Lalu yang ketiga yakni sikap seorang BJ Habibi yang terbuka.

"Benar-benar terbuka kepada semuanya, merangkul semua pihak, tidak membedakan antar pihak. Kita selalu mencoba untuk melihat yang baik dalam manusia, siapapun, dan mencoba memanage yang kurang baik yang ada di siapapun," katanya.

Tentu dalam hal ini, kata dia, tak hanya terbatas untuk kita di Indonesia, lebih dilihat luas di dunia ini, bapak punya jejak, punya wasiat, bukan saja di Indonesia, tapi juga di Jerman, AS, Inggris, Jepang, China, Perancis, Arab Saudi, Turki dan banyak negara lainnya.

"Marilah kita juga belajar dari semangat bapak, tidak kenal lelah, biarpun bapak sudah mau wafat, bapak panggil keluarga minta kita bagaimana pun dalam situasi apapun bersatu, dan kebersatuan ini saya kira bisa kita terapkan kepda kita di Indonesia, keluarga Indonesia. Itu penting, kita adalah keluarga semuanya," kata Ilham Akbar Habibie lagi.

Terakhir, ia pun menyampaikan ucapan perpisahan kepada sang ayah.

"Bapak, semangat ini diterapkan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, negara, umat dan dunia. Sampai jumpa di akhirat bapak, yang tercinta, Selamat jalan dan kita mencintai Papah dan Eyang semuanya, mudah-mudahan Insya Allah husnul khatimah," tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved