Sederet Fakta Ambulans Diamankan Saat Kerusuhan, Bukan Angkut Batu hingga 3 Perusuh Jadi Tersangka
Terungkap Ambulans yang diamankan polisi saat kerusuhan terjadi di sekitar Gedung DPR MPR ternyata bukan untuk mengangkut batu.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
"Mereka bekerja di tempat yang orang menjauhi. Saya menyampaikan apresiasi," bebernya.
Petugas puskesmas ikut diamankan
Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan, drg. Dara Pahlarini membenarkan terkait adanya mobil ambulans yang diamankan.
Menurut Dara, ada juga tiga orang dari Puskesmas Kecamatan Pademangan yang turut diamankan beserta mobil ambulans.
"Iya (masih ditahan di Polda Metro Jaya). Kalo yang dari kita tiga orang," kata Dara saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Kamis (26/9/2019).
Dara menuturkan, tiga orang tersebut antara lain sopir ambulans, perawat, dan dokter dari Puskesmas Kecamatan Pademangan.
"Krunya ada tiga, sopir serta paramedis. Itu (paramedisnya) dokter dan perawat," kata Dara.
Jadi tempat sembunyi perusuh
Mobil ambulans yang diamankan polisi bukan untuk mengangkut batu dan bensin.
• Jelang PS Tira Persikabo Vs Semen Padang, Tim Tamu Jajal Rumput Stadion Pakansari
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, mobil ambulans tersebut digunakan sebagai tempat bersembunyi massa perusuh.
Argo menjelaskan, diamankannya sejumlah mobil ambulans bermula saat anggota Brimob tengah melakukan pengamanan.
Di saat yang bersamaan, massa perusuh melemparkan batu ke arah petugas.
"Dia (massa perusuh) masuk ke mobil ambulans untuk cari perlindungan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9/2019).

Di dalam mobil ambulans, sambungnya, massa perusuh membawa batu, bom molotov, petasan, dan bensin.
"Anggota Brimob mengira mobil itu digunakan, oleh perusuh. Padahal bukan," jelas dia.