Ketua BEM Diimingi Uang hingga Seminar Megah Agar Tak Demo, Sampai Disatroni Satu Orang ke Kampus
Ketua BEM UNJ Diiming-imingi Agar Mahasiswa Tidak Demo, Didatangi ke kampus Sejak Isu Unjuk rasa saat pelantikan Presiden
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta ( UNJ ) Abdul Basit mengaku mendapat larangan agar mahasiswa tidak menggelar demo menuntut diterbitkannya Perppu KPK.
Ketua BEM UNJ Abdul Basit mengaku ditawari sejumlah uang agar mahasiswa tidak demo.
Tidak hanya uang, menurut Ketua BEM UNJ Abdul Basit juga diiming-iming membuat seminar dengan dana besar.
BEM-SI sej Jabodetabek-Banten kembali demo hari ini.
Titik kumpul demo mahasiswa hari ini di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Demo mahasiswa mendeka Presiden Jokowi untuk segera menerbitkan Perppu guna membatalkan UU KPK.
Pasalnya UU KPK dinilai kontroversial dan akan berlaku mulai hari ini.
Selama masa revisi hingga pengesahan, UU KPK menjadi kontroversi.
• Situasi Terkini Demo Mahasiswa di Sekitar Patung Kuda, Polwan Berhadapan dengan Mahasiswi
• Pengakuan Ketua BEM UNJ, Ditawari Uang agar Tidak Demo
• Akhirnya Terungkap, 3 Polisi Lepaskan Tembakan Saat Demo Mahasiswa di Kendari
• Terungkap, 3 Polisi Lepaskan Tembakan Saat Demo Mahasiswa di Kendari
• Sempat Didemo, UU KPK Hasil Revisi Resmi Berlaku, Tanpa Tanda Tangan Presiden
UU KPK dinilai berpeluang melemahkan lembaga antirasuah.
Totalnya ada 26 poin di UU KPK hasil revisi yang dianggap bisa melemahkan kerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
Untuk itu demo mahasiswa kembali digelar di Istana Negara mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu KPK.

Namun rupanya ada pihak-pihak yang berupaya mencegah mahasiswa menggelar demo.
Ketua BEM UNJ Abdul Basit mengaku mendapat tawaran uang agar mahasiswa tidak demo.
"Kalau untuk itu (ditawari uang) banyak banget mas, terkait dengan menjanjikan sesuatu lah untuk kita tidak aksi. Banyak banget," kata Abdul Basit saat menggelar unjuk rasa di Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Abudul Basit enggan mengatakan siapa yang memberikan penawaran kepadanya.
Tetapi yang jelas, kata Abdul Basit, ada salah satu orang yang menghubungi bahkan mendatanginya dan ketua BEM lain untuk meminta agar tak menggelar aksi.
"(Tawaran uang) minggu-minggu ini. Ketika ada isu mulai ada aksi di tanggal 20 Oktober 2019," tutur Abdul Basit.
• Beredar Kabar Bakal Ada Aksi Demo Mahasiswa Hari Ini, BEM SI Beri Jawaban
• Jelang Pelantikan Presiden, Demokrat Sarankan Jokowi Tidak Hanya Lobi Pimpinan Parpol
• Kejanggalan di Balik Kematian Korban Demo Rusuh Akbar Alamsyah, Ditetapkan Tersangka Saat Koma
• Cium Pusara Akbar Alamsyah Korban Demo Rusuh, Sang Kakak : Tenang Di Sana, Hukum Alam Berlaku Dik

Namun, sebagai pemimpin mahasiswa di UNJ, Abdul Basit pun mengaku secara tegas menolak tawaran tersebut.
Ia mengaku konsisten untuk melakukan unjuk rasa selama tuntutan mereka belum direalisasikan.
"Tapi kami konsisten, tujuan kami untuk memperlihatkan bahwa kami tidak sama sekali ditunggangi," kata Ketua BEM UNJ Abdul Basit.
• Wiranto Dirawat, Korban Demo Rusuh Wafat di RSPAD, Roy Suryo : Semoga Perhatian Pemerintah Sama
• Fakta Akbar Alamsyah Korban Demo Rusuh Meninggal, Dikabarkan Hilang hingga Koma di RSPAD
• Ibunda Akbar Alamsyah Korban Demo Rusuh Menangis Histeris di Pemakaman : Anak Saya Disiksa
• Sempat Koma, Pelajar Akbar Alamsyah yang Demo di DPR pada 25 September Meninggal Dunia
Bahkan, kata Abdul Basit, mereka sempat diiming-imingi untuk membuat seminar dengan dana yang besar oleh pihak kampus.
"Apalagi pihak kampus, menawarkan kegiatan-kegiatan seminar, yang lumayan besar juga budget-nya," kata Abdul Basit saat menggelar unjuk rasa di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Namun, Abdul Basit sadar tujuan pihak kampus menawarkan hal tersebut memiliki tujuan lain.
• AHY Jadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat
• Kesaksian Ibu dari Security yang Nyamar Pakai Seragam SMA Saat Demo di DPR : Sebenernya Gak Dibayar
• 12 Jam Disekap & Dianiaya, Ninoy Karundeng Diancam Mayatnya Dibuang Tengah Demo: Waktu Sampai Subuh
• Pengakuan Widodo, Nelayan yang Nyamar Jadi Pelajar STM, Diberi Rp 10 ribu untuk Ramaikan Demo
• Ninoy Karundeng Diancam Dibunuh Secara Sadis Sebelum Subuh, Mayatnya Dibuang di Tengah Demo
Tak terkecuali untuk meredam agar mahasiswanya tak turun aksi ke jalan hingga sampai pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10/2019) mendatang.
"Tapi saya kira, tujuan itu untuk tidak aksi pada hari ini atau sampai 20 Oktober 2019," ujar Abdul Basit.
Menurut Abdul Basit, upaya larangan tersebut bukan hanya terjadi pada kampus UNJ, melainkan juga terjadi pada mahasiswa di universitas lainnya.
"Kampus lain juga sama. Kami ingin menegaskan bahwa mereka banyak yang menawarkan juga, kalau bisa aksinya dialihkan di kampus," kata Ketua BEM UNJ Abdul Basit.