Anies Baswedan Sebut Sistem E-Budgeting Tidak Smart, Ahok: Saya Lupa Definisi Smart

Hal itu disampaikan Ahok saat ditanya soal pernyataan Anies Baswedan soal e-budgeting Pemprov DKI saat ini yang tidak smart.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Youtube channel Panggil Saya BTP
Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama ( BTP) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) menyebut, Gubernur DKI Anies Baswedan terlalu pintar.

Hal itu disampaikan Ahok saat ditanya soal pernyataan Anies Baswedan soal e-budgeting Pemprov DKI Jakarta saat ini yang tidak smart.

E-budgeting tersebut adalah warisan era kepemimpinan Joko Widodo- Ahok.

"Aku sudah lupa definisi smart seperti apa, karena Pak Anies terlalu over smart," ujar Ahok saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/10/2019). 

Nadiem Makarim Bakal Prioritaskan Pengembangan Karakter dalam Dunia Pendidikan

Fraksi PDI-P Minta Anies Baswdan Tak Menyalahkan Sistem E-Budgeting Era Jokowi-Ahok

Prostitusi Online di Tasikmalaya Terbongkar: Perempuan Usia Pelajar Diamankan, Pelanggannya Pejabat

Ahok menjelaskan, sistem e-budgeting yang digunakan saat dia menjabat sebagai Gubernur bisa mengetahui detail anggaran apa pun, seperti lem Aibon, pulpen, dan lainnya.

"Bisa tahu beli apa saja dari perencanaan awal sudah masuk dan sistem semua, tidak bisa asal masukkan," kata dia.

FOLLOW:

Sistem e-budgeting yang dia terapkan, lanjut Ahok, juga bisa mengetahui orang-orang yang memasukkan anggaran yang dinaikan (mark up).

"Kan sistem sudah di-input harga satuan barangnya, kecuali harga satuan semua diubah," ucap Ahok.

Anggaran Rp 82 Miliar untuk Lem Aibon Diklaim Salah Ketik, Yenny Sucipto: Tak Masuk Akal

Gerindra Kritik Anies Baswedan, Analis Politik: Jangan Asyik Main di Medsos, Buktinya Anggaran Bocor

Sebelumnya, penyusunan anggaran 2020 Pemprov DKI disorot publik karena banyak kejanggalan.

Pihak Pemprov DKI mengakui ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang asal memasukkan anggaran.

Detail komponen anggaran yang dimasukan ke dalam sistem e-budgeting bukan anggaran yang sebenarnya.

Menanggapi kritikan dari berbagai pihak soal penyusunan anggaran tersebut, Anies Baswedan malah menyalahkan sistem yang ada.

Anies Baswedan bicara soal dana anggaran bolpoin Disdik DKI
Anies Baswedan bicara soal dana anggaran bolpoin Disdik DKI (youtube Pemprov DKI Jakarta)

Seperti anggaran lem aibon Rp 82,8 miliar, menurut Anies, disebabkan adanya kesalahan sistem digital.

“Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart,” ujar Anies saat ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved