Kisah 2 Gadis Desa Diperkosa Bergilir Dipinggir Sungai, Kedipan Lampu Senter Jadi Isyarat
Ke-2 orang gadis desa tersebut dibawa ke sebuah pinggiran sungai oleh empat orang pria yang sudah dirasuki hawa nafsu.
Usai merudapaksa Mawar, Beton kemudian mengedipkan lampu senter, sebagai tanda kepada Rizal jika ia telah selesai memperkosa korban.
Saat itu Rizal dan Melati memang berada di tempat terpisah, berjarak sekitar 20 meter.
Kedipan lampu senter itu menjadi tanda, bahwa Beton telah selesai menyalurkan hasrat seksualnya, dan giliran Rizal untuk melakukan hal yang sama kepada Melati.
“Setelah melihat kedipan senter itu, Rizal merayu Melati. Tapi karena ditolak, Rijal melakukan pemaksaan kepada Melati,” tutur EG Pandia.
Dihadapan awak media Beton mengakui perbuatannya.

Beton mengaku menyesal telah memperkosa korban secara bergiliran dengan teman-temanya.
Menurutnya, saat itu ia sedang terbakar nafsu usai pesta miras bersama para korban.
“Saya nafsu,” ucapnya tersangka Beton singkat sambil malu-malu.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya Mawar dan Melati diperkosa secara bergiliran oleh pelaku, kedua korban sedang nongkrong di sebuah Warkop di kawasan Pinggir Kali (Pinka), Kelurahan Kutoanyar, Kamis (31/10/2019) malam.
Mereka kemudian didatangi empat terduga pelaku ini dan diajak pesta miras hingga Jumat (1/11/2019) dini hari.
Dalam keadaan mabuk mereka dibawa menusuri tepian kali Ngrowo ke arah selatan.
Sesampai di wilayah Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, empat tersangka melakukan perbuatan tak senonoh pada Mawar dan Melati.
Menjelang matahari terbit, Melati dan Mawar dibawa balik ke Warkop tempat mereka sebelumnya dijemput.

Ke dua korban mengadu ke orang tuanya, kemudian membuat laporan ke Polres Tulungagung.