Bom di Mapolrestabes Medan
3 Anaknya Diduga Terlibat Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Sang Ayah: Bapak Kan Nyuruh Ngaji
Rudi bercerita bahwa pria yang disebut pelaku bom bunuh diri itu sering datang ke rumahnya
"Saya ajak ke rumah Kepling karena kepling yang cari informasi. Cemana lah kok sampai kek gini kalian," katanya.
Rudi mengatakan kepada dua anaknya bahwa mereka harus bertanggung jawab dan menahan mereka agar tidak melarikan diri.
Sekitar 20 menit di rumah Kepling, polisi datang kemudian membawa Aris dan Fadli.
"Memang tak saya kasih lari mereka. Harus kalian tanggung jawab karena walaupun lari kalian, pasti akan dicari lagi. Waktu saya bilang gitu (Aris dan Fadli) diam saja," katanya.
Sementara Andri (25), anak keduanya, diduga melarikan diri pada Rabu malam.
Saat itu Rudi yang ada di belakang rumah melihat Andi mengambil baju dan pergi.
Ia mengira Andri pergi ke tambak.
"Rencananya mau saya bilangin. Tapi tak lama dia pergi keluar. Habis itu tak pulang-pulang. Kalau si abang masih di kolam. Kawannya pun datang, kemungkinan mau ngajak lari karena dia lari juga," katanya.
Sejak saat itu, Rudi tidak lagi melihat anak kedunya.
Ia mengaku sedih karena tiga anaknya terlibat bom di Mapolrestabes Bedan.
Rudi memiliki lima orang anak. Yang tidak terlibat peritiwa itu hanya anak sulung dan anak bungsunya.
"Kalau sedih ya sedihlah. Kalau salah ya dihukum, kalau tak salah ya jangan dihukumlah. Saya bilang, kok gini kalian. Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, masak kayak gini, kami enggak tahu katanya," ungkapnya.
• Ramalan Zodiak Cinta Minggu 17 November 2019, Sagittarius Hati-hati Tergoda Selingkuh
Tetangga diduga ikut terlibat

Suasana rumah Syamsudin (Syafri) setelah digeledah tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Mabes Polri. Warga masih berkerumun di sekitar lokasi.(KOMPAS.COM/DEWANTORO)
Syafri, tetangga Rudi Suharto, juga terlibat dalam bom bunuh diri Mapolrestabes Medan. Rumah Syafri dan Rudi hanya berjarak 100 meter.