Bom di Mapolrestabes Medan
3 Anaknya Diduga Terlibat Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Sang Ayah: Bapak Kan Nyuruh Ngaji
Rudi bercerita bahwa pria yang disebut pelaku bom bunuh diri itu sering datang ke rumahnya
Menurut keterangan Djuhadi (75), Syafri jarang terlihat berkomunikasi dengan tiga anak Rudi Suharto yang terlibat bom bunuh diri di Mapolrestabes Medam.
Djuhadi bercerita bahwa Syafri sempat bekerja sebagai petugas sekuriti di Ujung Baru, Belawan.
Beberapa bulan lalu ia dipecat karena tidak mau hormat pada bendera.
Sejak empat tahun lalu, Syafri dan keluarganya sering menggelar pengajian secara tertutup di rumahnya.
Ada 10-20 orang yang datang. Ia menyebutkan, para tamu yang datang ada orang luar desa.
Awalnya mereka di luar rumah, kemudian masuk ke dalam rumah dan pintunya ditutup. Aktivitas tersebut membuat warga resah.
Keresahan masyarakat karena keluarga itu tidak mau bergaul.
Bahkan warga juga melarang mereka beribadah di masjid di tempat tersebut yang jaraknya hanya sekitar 50 meter.
"Karena sudah lain pengajiannya. Orang di sini sudah dianggapnya tak ada saja. Di luar kelompok itu dianggapnya kafir," katanya.
Rumah tersebut adalah milik Syamsudin alias Iwan, mertua Syafri yang saat ini sudah pindah ke Bengkulu.
Di rumah tersebut Syafri tinggal bersama Ainun, istrinya, dan dua anaknya yang masih kecil.
Djuhadi mengaku terakhir kali melihat Syafri meninggalkan rumah pada Rabu (13//11/2019) sore.
Saat itu Syafri berboncengan dengan rekannya menggunakan dua sepeda motor.
Geledah tiga rumah di Belawan

Polisi memasang garis polisi di dekat rumah yang digeledah di lingkungan 20, Kelurahan Sicanang (Canang Kering), Kecamatan Medan Belawan pada Jumat siang (15/11/2019).