Banjir Awal Tahun 2020
Menteri Basuki Hadimuljono Sebut Anies Salah Menafsirkan Pernyataan Jokowi soal Penyebab Banjir
Presiden Jokowi menyebut banjir di Jakarta salah satu penyebabnya adalah prilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan salah menafasirkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penyebab banjir.
"Kalau maksudnya sampah di bandara memang tidak ada. Namun yang sebabkan (banjir), sampah di sungai dekat situ, itu yang dimaksud presiden," ujar Basuki Hadimuljono di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut banjir di Jakarta salah satu penyebabnya adalah prilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
Namun, hal tersebut dibantah Anies Baswedan yang menyebut Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, tetap banjir meski tidak ada sampah.
Sementara terkait silang pendapat dirinya dengan Anies seusai meninjau lokasi banjir melalui udara, beberapa waktu lalu, Basuki membantah, telah berbeda pendapat dengan Anies.
"Tidak ada apa-apa kan, cuma beliau saja mungkin yang mengintepretasikan (berbeda). Buat saya tidak ada masalah," ujar Basuki.
Menurut Basuki, penanganan banjir tidak dapat dilakukan secara sepihak dan harus bersama antar pemerintah pusat serta daerah, meski berbeda penamaan programnya.
"Tidak ada yang beda, cuma kalimatnya. Yaa kalau saya harus kolaborasi, tidak bisa saya sendiri kerja, pak gubernur sendiri kerja. Tidak akan bisa," kata Basuki.
Silang pendapat soal banjir Jakarta
Silang pendapat terjadi antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penyebab banjir di Jakarta.
Diketahui sejumlah wilayah di DKI Jakarta terendam banjir setelah hujan mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020).
Basuki Hadimujono dan Anies Bawedan berbeda pendapat saat menyampaikan pernyataan pers di Kawasan Monas, setelah memantau dampak banjir dari udara.
Basuki menilai bahwa banjir terjadi akibat luapan air sungai.
Dari 33 kilo meter kali Ciliwung baru 16 KM yang dinormalisasi.
Menurutnya, luapan air tidak terjadi pada aliran sungai yang dinormalisasi.
"Mohon maaf bapak gubernur selama penyusuran kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah ditangani, dinormalisasi 16 km. Di 16 km itu kita lihat insyaallah aman dari luapan," kata Basuki Hadimuljono di Monas, Rabu, (1/1/2020).
