Info Kesehatan
Mitos atau Fakta Orang yang Suka Marah-marah Pertanda Idap Hipertensi atau Darah Tinggi?
Mitos atau Fakta Orang yang Suka Marah-marah Pertanda Idap Hipertensi atau Darah Tinggi?
Hal tersebut juga disampaikan oleh dr. Ekawati yang mengatakan bahwa orang yang suka marah-marah adalah penderita hipertensi.
Hal itu bisa dianggap sebagai mitos hipertensi bukan hanya sekedar tekanan darah saja yang tinggi.
"Kalau orang lagi marah-marah, itu sudah otomatis tubuhkan akan mengalami peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba," tuturnya.
• Bicara Polemik Banjir Jakarta, Teddy Gusnaidi: Anies Berhasil Jika Tidur, Anies Kerja Jakarta Hancur
"Seperti orang yang maaf ya memang hobinya marah-marah, pada dasarnya mereka sudah punya tekanan darah yang tinggi," lanjut dr. Ekawati.
Jadi sangat tidak masuk akal jika orang yang suka marah-marah langsung dikategorikan sebagai orang yang hipertensi.
dr. Ekawati juga membandingkan dengan orang-orang yang bisa mengatur emosi, grafik tensinya mungkin akan datar saja.
"Jadi ya ketika mereka sudah terbiasa seperti itu, naik-turun, naik-turun tensinya maka pembuluh darah mereka lama kelamaan akan menyesuaikan."
"Akan tetapi perlu hati-hati, jika kejadian itu terus berulang maka bisa terjadi hipertensi di mana akhirnya pembuluh darah 'pecah' dan langsung terkena serangan hipertensi itu sendiri."

"Itu hanya secara teori ya, namun kita enggak bisa langsung nge-judge juga bahwa orang yang marah-marah merupakan penderita hipertensi,
yang sedang tidak marah belum tentu aman-aman saja atau tidak menderita hipertensi." ujar dr. Ekawati.
• Syahnaz & Bayi Kembarnya Diusir dari Kamar Mewah Nagita Rp250 Juta, Raffi Ahmad Malah Bilang Begini
• Doa Sule di Ulang Tahun Rizky Febian, Iki Kenang Mendiang Lina : Aa Rindu Mama
Jadi tahap yang paling benar adalah memeriksakan diri ke tenaga medis yang bisa mendeteksi adanya risiko hipertensi.
Selain itu Moms juga tak perlu khawatir jika sedang berolahraga tubuh terasa panas dan jantung berdegup kencang.
Sebab itu hanyalah pertanda bahwa adanya peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba.
dr. Ekawati memberikan contoh satu aktivitas fisik yang kecil.
"Jangankan olahraga, kita jongkok-berdiri, jongkok-berdiri itu saja sudah terjadi peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba.