Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun

Korban Sempat Teriak Ini Sebelum Tewas Dibunuh Siswi SMP,Ratna: Terakhir Kali Dengar Suara Anak Saya

Korban Sempat Teriak Ini Sebelum Tewas Dibunuh Siswi SMP, Ratna ibu korban mengaku itu terkahir kali dirinya mendnegar suara anak tercinta

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
kolase TribunnewsBogor.com dari Youtube Indonesia Lawyers Club/TribunJakarta
Korban Sempat Teriak Ini Sebelum Tewas Dibunuh Siswi SMP, Ratna: Terakhir Kali Dengar Suara Anak Saya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ratna, ibu korban ungkap detik-detik terakhir sebelum anaknya, bocah 6 tahun tewas dibunuh oleh siswi SMP.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis 5 Maret 2020, hari dimana siswi SMP membunuh bocah 6 tahun di rumahnya.

Diakui Ratna, ibu korban, anaknya yang berinisial APA (6) itu sempat teriak sebelum dibunuh oleh NF (15).

Namun saat itu, ibu korban sama sekali tidak mencurigainya.

Ternyata teriakan APA ini merupakan sebuah pertanda yang kini disesalkan oleh Ratna, ibu korban.

Diwartakan sebelumnya, APA, bocah 6 tahun dibunuh oleh remaja ABG yang masih duduk di bangsu SMP bernisial NF (15).

Bocah 6 tahun itu ditenggelamkan ke dalam bak mandi oleh NF lalu jenazahnya disimpan semalaman di dalam lemari

Kejadian pembunuhan sadis itu terjadi di rumah pelaku yang berada di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Setelah sang anak sudah dimakamkan, kini ibu korban mengingat kembali kronologi di hari pembunuhan nahas tersebut.

Ibu Tiri Mengadu ke Ibu Kandung soal Siswi SMP yang Bunuh Bocah, Tetangga Ungkap Kebandelan NF

Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 12 Maret 2020: Libra Jangan Terlalu Baper, 3 Zodiak Sambut Cinta Baru

Jadi Pelakor, Wanita Ini Malah Selingkuh dengan Anak Tiri, Suami Pergoki saat Malam: Tak Bisa Tidur

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Indonesia Lawyers Club Rabu (11/3/2020), diceritakan Ratna, pada hari nahas itu, dirinya sempat berada di rumah pelaku dari pagi hingga sore.

Ibu korban berada di rumah pelaku karena membantu ibu tiri pelaku dalam menyiapkan makanan yang nantinya akan diantar ke pelanggan

Sementara itu, anak Ratna yang berinisal APA ini asik bermain dengan adik tiri korban yang memang sebaya.

Rumah remaja perempuan yang membunuh bocah 5 tahun di kawasan Sawah Besar.(TRIBUNJAKARTA.com/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Rumah remaja perempuan yang membunuh bocah 5 tahun di kawasan Sawah Besar.(TRIBUNJAKARTA.com/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI (TRIBUNJAKARTA.com/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

"Hari Kamis saya kan memang berada di rumah pelaku untuk membuat makanan, dan saya suka mengantar makanan trrsbut dari pagi sampai sore," beber Ratna dilansir TribunnewsBogor.com.

Saat hari menjelang siang, Ratna pun sempat beristirahat di rumahnya.

Namun anaknya, APA rupanya masih asik bermain dengan adik tiri pelaku.

"Setelah dari Sunter saya istirahat sebentar. Sedangkan anak saya di situ masih main dengan adik tiri pelaku," ungkap Ratna.

Teddy Gandeng 10 Pengacara Demi Urus Warisan Lina,Singgung Rizky Febian: Kalo Saya Maju Takut Salah

Jonatan Christie Tersingkir di Babak Pertama All England Open 2020, Begini Komentarnya

Tak hanya itu, ibu tiri pelaku pun sempat memberikan makanan kepada APA, anak kandung Ratna.

"Anak saya juga masih diberi makan oleh ibu pelaku, dia yang ngasih makan," tambah Ratna.

Lanjut Ratna, pada pukul 15.30 WIB sore hari, dirinya pun kembali mengantarkan makanan.

Rupanya di jam tersebut, Ratna mengaku mendengar suara teriakan anaknya.

FOLLOW:

Saat itu, Ratna tengah berada di kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Saya lagi di kamar mandi, anak saya teriak-teriak. Katanya 'ibu ada anteran dari ibu Indri', Saya bilang 'iya nanti dulu lagi di kamar mandi'," ujar Ratna.

Setelah mendengar teriakan tersebut, Ratna pun bergegas menuju ke rumah pelaku.

Tanpa curiga Ratna ke rumah pelaku hanya untuk mengambil orderan makanan.

Pasien Positif Virus Corona Bertambah Jadi 34 Orang, 7 Kasus Baru Tertular di Luar Negeri

Update Data Kerusakan Dampak Gempa di Bogor : Landa 7 Desa, 664 Rumah Rusak

Rupanya begitu ibu korban pergi dari rumah pelaku, sang siswi SMP tersebut membunuh APA.

"Saya ke rumah pelaku untuk mengambil orderan untuk diantar, setelah itu saya tidak tahu lagi. Udah gak ada anak saya," Ungkap Ratna mencoba tegar menceritakan detik-detik terakhir sebelum kepergian anak tercinta.

Cerita Ratna, ibu korban yang anaknya dibunuh siswi SMP.
Cerita Ratna, ibu korban yang anaknya dibunuh siswi SMP. (Youtube channel Indonesia Lawyers Club)

Teriakan APA itu menurut Ratna, sang bu korban adalah yang terakhir kalinya.

"Itu terakhir kali saya mendengar suara anak saya," ujar Ratna.

Bupati Ade Yasin Sebut Mayoritas Pasien DBD di Kabupaten Bogor Sembuh Setelah Dirawat di Puskesmas

Pengakuan Polisi Gadungan Kekurangan Modal Nikah, Ditangkap Usai Peras dan Perkosa Wanita Kenalan

Kejadian pembunuhan bocah 6 tahun oleh NF sang siswi SMP

Pada pukul 17.00 WIB setelah mengantar makanan, Ratna pun kembali ke rumah pelaku menanyakan soal keberadaan anaknya.

"Saya cari anak saya dulu, saya tanya ke ibu pelaku, katanya nggak ada, karena tadi katanya mandi, ibu pelaku bilang gitu. Mandi atau main air gitu, saya juga kurang tahu, bajunya basah tapi anaknya udah keluar katanya, udah pulang," papar Ratna.

Kemudian ia pun mencari anaknya ke rumah dan rumah ibunya, juga ke rumah tetangga tempat anaknya biasa main.

"Sampai pukul 18.00 WIB, maghrib, tetap nggak ada, saya telepon ayahnya, lalu pulang mencari sampai tetangga ikut mencari sampai pukul 02.00 WIB dini hari masih belum ketemu," tuturnya.

Bahkan keesokan harinya, pada Jumat (6/3/2020) pagi, dirinya masih berusaha mencari keberadaan sang anak.

"Saya sempat cari keliling ke luar, saya takut dia ngikut ondel-ondel atau topeng monyet gitu, jadi saya keliling mencari," ujar Ratna.

Ratna, ibunda APA (6) bocah yang dibunuh siswi SMP sempat melihat tanda keberadaan putrinya di rumah pelaku.
Ratna, ibunda APA (6) bocah yang dibunuh siswi SMP sempat melihat tanda keberadaan putrinya di rumah pelaku. (Kolase Youtube ICL)

Tak sangka, pada pukul 10.00 WIB, rumah pelaku sudah dikerubungi oleh polisi.

"Setelah dari situ sekitar pukul 10.00 WIB, polisi sudah datang ke tempat pelaku, sudah ramai di sana," jelasnya.

Karni Ilyas pun kemudian menanyakan apakah tidak ada tanda-tanda keberadaan korban di rumah pelaku.

Rupanya, Ratna sempat melihat sandal anaknya yang masih ada di rumah pelaku.

Namun, ia sama sekali tak menaruh rasa curiga sama sekali.

"Memang sandal ada, anak saya memang gitu suka ninggalin sendal di situ ntar dia ambil lagi di rumah. Pikiran saya itu udah biasa aja, jadi saya nggak punya pikiran negatif atau gimana saya rumah itu. Jadi saya pikir dia main atau ke mana gitu," katanya lagi.

Bima Arya Hari Ini Pertemuan dengan Dubes RI untuk Republik Azerbaijan

Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Belum Berniat Turunkan Harga BBM

Saat polisi sudah ramai di rumah pelaku, Ratna pun mengaku belum tahu soal kondisi anaknya.

Namun entah kenapa, Ratna ini selalu berdoa dan meyakinkan diri bahwa anaknya, APA masih dalam keadaan hidup.

Hal tersebut karena Ratna masih berpikir bahwa anaknya dikira diculik atau ikut ondel-ondel.

"Setelah datang polisi, terus ada orang ngomong di lantai dua, saya tanya ada apa, tapi orang itu gak ngasih tahu, jadi saya kesal dan langsung blank, karena orang ada yang bilang mati atau apa di atas situ," ujarnya.

"Dalam hati saya, anak saya masih hidup pada saat itu, saya berpikirnya itu," kata Ratna.

Tak sangka, ternyata sosok yang meninggal dunia di rumah pelaku ini adalah anak kandung Ratna.

Ratna langsung menangis histeris setelah mengetahui bahwa anaknya ini jadi korban pembunuhan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved