Terkuak Motif Pemotor yang Viral Bonceng Bocah Lalu Berhenti di Gang, Bilang Mahal Bila Kencan
Pemotor yang beberapa waktu viral karena aksinya bawa bocah berhenti di gang ditetapkan tersangka. Terungkap fakta baru.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengendara motor yang beberapa waktu viral karena aksinya bawa bocah berhenti di gang ditetapkan tersangka.
Lelaki berinisial SDA (26) ini menjadi tersangka pencabulan anak berusia 6 tahun.
Tersangka dijerat Pasal 76 f UU RI No 35 2014 tentnag Perubahan Atas UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jc Pasal 83 dengan ancaman pidana 3 sampai 15 tahun penjara.
Sebelumnya aksi SDA ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, ia membonceng seorang bocah lalu berhenti di sebuah gang kecil kawasan Muja-Muju, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.
Tidak diketahui pasti apa yang dilakukan lelaki tersebut kepada bocah tersebut.
Namun, dalam rekaman CCTV yang beredar itu terlihat lelaki itu sempat seperti membuka resleting celananya.
Peristiwa itu diketahui mulai ramai diperbincangkan pada Jumat (13/3/2020).
Kini SDA telah diamankan jajaran Satreskrim Polsek Kota Gede.
• Pengakuan Polisi Gadungan Kekurangan Modal Nikah, Ditangkap Usai Peras dan Perkosa Wanita Kenalan
• Kronologi Kepala Sekolah Selama 4 Tahun Cabuli Siswi SMA, Minta Dilayani di Ruangan dan di Rumahnya
Pria yang kini telah ditetapkan tersangka itu ditangkap Sabtu (14/3/2020) dini hari di Sidoarjo.
Tersangka yang diketahui berasal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan ini adalah mantan mahasiswa PTN di Yogyakarta.
Pengakuan tersangka
SDA mengaku sempat melakukan hal serupa sebanyak tiga kali.
Saat itu ketiga korban sebelumnya berhasil meloloskan diri dari niat tak baik SDA.
"Pernah tiga kali sebelum ini. Tapi ngga sampai ngapa-ngapain cuman mau dibawa tapi (korban) nggak mau sudah lari," kata dia saat dihadirkan dalam sesi jumpa pers lanjutan di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (17/3/2020).
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini mengatakan, motif pelaku melakukan aksinya yakni kecanduan video porno.
Kepada polisi, SDA mengaku bisa menonton video porno hingga tiga kali dalam seminggu.
"Makanya dia coba melampiaskan dengan anak-anak. Motif utamanya memang karena kecanduan video porno," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini.
Dilansir dari TribunJogja, SDA yang berstatus pengangguran dan putus kuliah ini membuat kiriman uang dari orangtuanya seret.
• Detik-detik Pria Habisi Nyawa Pacar di Pasar, Pelaku Rudapaksa Korban Sebelum Kabur
• Seorang Kakek di Kupang Cabuli Cucunya Usia 3 Tahun, Korban Lari Saat Dipertemukan dengan Pelaku
Bahkan hutang tersangka menjalar kemana-mana.
Hal itu nampak membuat SDA memilih melampiaskan nafsu bejatnya ke anak-anak.
"Dia nggak punya cewek. Pengakuannya juga kalau sewa pekerja seks mahal, sementara dia tidak punya uang, jadilah korbannya ke anak-anak," jelas Armaini.
Pinjam motor teman
Dilansir dari TribunJogja, tersangka ternyata mengendarai motor milik teman kuliahnya dulu.
"Tersangka meminjam sepeda motor dari teman kuliahnya dulu. Alasannya untuk membeli pulsa," bebernya.
Rosi Nur Bayin, pemilik kendaraan yang digunakan tersangka untuk beraksi tak menyangka motor miliknya digunakan untuk aksi tersangka.
"Bilangnya pinjam untuk beli rokok. Saya tunggu dua jam tidak pulang," kata dia.

Tersangka meminjam sepeda motor kepada Rois Jumat (13/3/2020) yang lalu saat minum kopi di Jalan Sorowajan, Kecamatan Banguntapan.
"Setelah dua jam, tidak kembali saya was-was. Sore itu kemudian pelaku sempat kembali. Namun, pergi lagi," ujarnya.
Ia lantas kaget saat video aksi dugaan penculikan dan pelecehan terhadap bocah enam tahun itu ramai di media sosial.
"Saya kaget, sepertinya itu sepeda motor saya yang digunakan pelaku. Langsung saya melapor ke Polisi," pungkasnya.
Kronologi kejadian
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 korban berjalan seorang diri untuk membeli sesuatu di sekitar rumah di Kecamatan Kotagede.
Korban lantas dimintai tolong tersangka untuk mengantarkannya ke Jogja Expo Center (JEC).
• Korban Sempat Teriak Ini Sebelum Tewas Dibunuh Siswi SMP,Ratna: Terakhir Kali Dengar Suara Anak Saya
• Wanita Bertato Burung Hantu Dibunuh Lalu Dibuang, Ini Kata Polisi Soal Motif Pembunuhan Anjani Bee
Saat sampai di sebuah gang perkampungan Muja-Muju, Kecamatan Umbulharjo, korban meminta untuk turun.
"Di gang itu korban diturunkan. Sempat ada kontak fisik. Korban pun menangis dan ketakutan karena ada dugaan tindakan pelecehan," ucap Kapolsek Kotagede Kompol Dwi Tavianto.
Akibat perbuatannya tersebut, tersangka terancam dijerat pasal 328 KUHP tentang penculikan dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
"Tapi masih perlu kami dalami. Karena tentunya ada pasal-pasal lain. Terkait benar tidaknya tersangka ini melakukan aksi pelecehan," papar Dwi.
Barang bukti sepeda motor dan juga kaos berwarna kuning yang digunakan pelaku turut diamankan.
Dwi masih belum mendalami apakah korban sempat mengalami tindak kekerasan dan pelcehan atau tidak.
"Hasil visumnya masih belum keluar. Saat ini kami limpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Yogyakarta,"sambung perwira melati satu di pundaknya itu.
Belum diketahui secara pasti motif pelaku melakukan tindakan tersebut. Kuat dugaan jika pelaku mengalami gangguan disorientasi seksual.
"Sepertinya begitu, namun untuk memastikannya, beri kami waktu untuk mendalami," terang Dwi.
Kesaksian warga
Seorang karyawan guest house dekat lokasi, Redy Pramudiakusuma mengatakan, kejadian itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB.
Saat itu, kondisi sekitar kejadia memang sedang sepi.
"Kalau pagi lumayan ramai, tapi kalau sudah sore sepi. Cuman sesekali motor yang melintas," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa dirinya sempat mendengar suara motor masuk gang saat pelaku bersama korban melintas.
FOLLOW:
Selang beberapa saat, terdengar suara korban menangis.
"Nangisnya ya keras gitu. Saya sempat nunggu sekitar 10 detik untuk mastikan benar nggak suara anak-anak nangis. Waktu saya keluar lihat adeknya lagi duduk di situ," ungkapnya.
Suara tangisan korban pun membuat warga sekitar pani hingga akhirnya bertanya kepada korban terkait kejadian tersebut.
Korban saat itu menjelaskan kalau dirinya diculik.
Kemudian seorang warga mengenali korban yang merupakan teman sekolah dari anaknya di taman kanak-kanak.
Selanjutnya korban dibawa pulang dan diserahkan kepada keluarganya.
"Warga juga coba ngecek rekaman CCTV. Karena kebetulan di sini juga sudah dipasang belum lama. Di rekamannya kan kelihatan itu yang bawa adiknya sempat berhenti terus kabur pas ada orang melintas," jelasnya.
(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta)