Teror Virus Corona
Najwa Shihab Tanya Soal Antrean Panjang di Halte Transjakarta, Anies: Sebelumnya Juga Padat di Dalam
Menurut Anies Baswedan, dirinya hanya memindahkan kepadatan dan antrean yang semula terjadi di dalam bus kemudian jadi di jalan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Tadi pagi kendaraan umum dibatasi secara ekstrem, apa sih tujuannya ?
tujuannya mengirim pesan kejut kepada seluruh penduduk Jakarta bahwa kita menghadapi kondisi ekstrim," kata Anies Baswedan dikutip dari akun Toutube Pemprov DKI Jakarta berjudul 16 Maret 2020 Gub Anies Baswedan Memimpin Rapat Teknis terkait Percepatan Penanganan COVID-19.
• Batal Umrah, 5 Pejabat PDAM Cianjur Plesir ke Eropa saat Wabah Corona, Hotman Paris Sindir Menohok
• Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri di Rumah, Berbahan Daun Sirih dan Jeruk Nipis Saja
Anies berujar ketika sudah merasakan antre yang panjang, penduduk DKI Jakarta baru sadar soal kondisi yang kini tengah dihadapi.
"Jadi ketika orang antre panjang baru sadar oh iya Covid-19 ini bukan fenomena di WA yang jauh sana,
ini ada di depan mata kita, " kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan juga melanjutkan, bila pesan efek kejut itu tidak segera dikirim, masyarakat akan tetap tenang menghadapi Covid-19.
"Kalau kita tidak mengirim pesan efek kejut ini penduduk di kota ini masih tenang saja, yang tidak tenang siapa yang mneyadari ini ? petugas medis, di depan lihat pek pek pek satu, tapi secara umum kita tidak merasakan itu," kata Anies Baswedan.
Melansir Kompas.com, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah, termasuk pemerintah daerah, harus tetap menyediakan layanan transportasi umum.
Arahan ini berkaitan dengan wabah virus corona ( Covid-19) di Indonesia.
"Transportasi publik tetap harus disediakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020).
Namun, Presiden Jokowi menekankan bahwa penyediaan layanan transportasi umum tersebut harus dengan beberapa syarat.
Syarat yang dimaksud yakni meningkatkan kebersihan moda transportasi moda transportasi itu sendiri.
"Baik itu kereta api, bus kota, MRT, LRT, bus trans," ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara juga mengingatkan bahwa pentingnya pengguna transportasi umum untuk menjaga jarak satu sama lain.
"Yang penting bisa mengurangi tingkat kerumunan, mengurangi antrean, dan mengurangi tingkat kepadatan orang di dalam moda transportasi tersebut sehingga kita bisa menjaga jarak antara satu dengan lainnya," ujar Presiden Jokowi. (*)