Teror Virus Corona
Cerita Pilu Penggali Kubur Makamkan Pasien Covid-19, Jumlah Korban Makin Banyak Siaga Sampai Malam
Sepenggal kisah penggali kubur jenazah korban virus corona di Jakarta mengundang banyak reaksi.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Tentunya, setelah seluruh badannya disemprot cairan disinfektan oleh petugas makam.
"Adzaninnya juga hanya dari atas dan enggak boleh terlalu dekat dengan lubang," kata Asep.
Total, hanya lima petugas yang mengurus proses pemakaman dari dekat.
Situasinya begitu hening dan pilu. Para anggota keluarga yang datang dan hanya diperkenankan melihat dari kejauhan tak kuasa menahan kesedihan, tak bisa mengantarkan jenazah untuk terakhir kalinya dari jarak dekat.
• Kementerian Sosial Siapkan Rp 15 Juta untuk Santuni Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Covid-19
• Imbau Hindari Kerumunan, Kapolresta Bogor Kota Minta Warga Bogor Kota Tetap di Rumah
Satu perwakilan keluarga yang mengadzankan pun tak diperkenankan untuk ikut membantu proses pengurukan makam.
"Peti jenazah juga enggak dibuka, sudah begitu prosedurnya dari Dinas," kata Asep.
Setelah pemakaman selesai dan area makam disemprot disinfektan, pihak keluarga barulah diperbolehkan mendekati makam.
Mereka diwajibkan disemprot disinfektan dan mengenakan masker.
Sore ini, ada sekitar 20 anggota keluarga yang ikut ke pemakaman.
Mereka mendekati ke arah makam untuk membacakan doa dan menaburkan bunga di gundukan tanah tanpa papan nisan.
"Ini lumayan banyak yang datang, ada juga yang enggak didampingi anggota keluarganya," kata Asep.
Setelah membacakan doa di pusara makam, anggota keluarga yang keluar kembali disemprot disinfektan oleh petugas makam.
Sedangkan jas hujan plastik yang tadi digunakan petugas makam langsung dibuang.
Mobil jenazah juga disemprot untuk memininalisir virus sebelum meninggalkan area TPU Tegal Alur.
(Tribun Bogor/Tribunnews.com/Tribun Jakarta)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/jenazah-pasien-virus-corona-atau-covid-19.jpg)