Nasib 2 Lelaki Kepergok Ambil 9 Kaleng Susu Tanpa Bayar, Mau Kabur Pakai Mobil Ujungnya Babak Belur

Video dua lelaku dikerumuni warga viral di media sosial. Keduanya babak belur setelah mengambil 9 kaleng susu.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Istimewa/Instagram @lintas.patroli
Beredar video dua lelaki dalam mobil dikerumuni warga di Kawasan Cibubur. 

Keluarga Ngadino buat laporan

Pihak keluarga tukang becak membuat laporan kepolisian soal kasus dugaan penganiayaan itu.

Seperti diwartakan TribunSolo, Menantu Ngadino, Toni Handriyanto mengatakan, laporan yang disampaikannya tidak dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh petugas di Mapolsek Laweyan.

"Kita dimintai data saja, terus suruh pulang," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).

"Laporan yang di print itu tidak dibuatkan, mereka hanya menulis dengan kertas menggunakan bolpoin," tambahnya.

Ilustrasi pemukulan.
Ilustrasi pemukulan. ((Kompas.com/ Ericssen))

Dia mengatakan, laporannya tidak diketik dan dimintai tanda tangan yang bersangkutan.

"Katanya besok akan dikabari, tapi tidak ada kabar," imbuhnya.

Karena tidak ada perkembangan, pihak keluarga kemudian berkonsultasi ke Mapolsek Grogol, dan kembali melaporkan ke Mapolresta Solo pada Sabtu (18/4/2020).

"Kalau di Polresta kami mendapat surat tanda penerimaan laporan," ucapnya.

Selang beberapa waktu, tiga satpam yang diduga menganiaya tukang becak menjalani pemeriksaan di kantor Polresta Solo.

Kronologi Anak 14 Tahun Tewas Tertembak karena Dikira Burung, Sempat Teriak: Siapa yang Nembak Tuh

Kronologi Bocah Bergelayut di Kabel SUTET Setinggi 15 Meter, Selamatkan Diri dengan Lompat ke Matras

Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Kota Solo, Didik Sunaryono mengatakan mereka saat ini tengah dimintai klarifikasi.

Mereka merupakan anak buahnya yang menjaga Museum Keris di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

"Saat ini baru dipanggil, dimintai klarifikasi," terang Didik kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).

"Ini saya juga akan memenuhi panggilan, mau berangkat ke kantor Polresta Solo," imbuhnya membeberkan.

Didik tak berkilah adanya unsur dugaan tindakan main hakim yang dilakukan tiga satpam itu.

"Baru diproses secara hukum karena ada tindakan main hakim sendiri," tuturnya.

FOLLOW:

Dia pun menyayangkan adanya peristiwa itu.

"Yang disayangkan itu kok teman-teman satpam sampai seanarkis itu, seharusnya petugas keamanan harus sesuai prosedur," kata dia.

"Harusnya dibawa ke kantor polisi, bagaimana ditanya atau apalah jangan sampai main hakim sendiri," tambahnya.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa pihaknya telah mendatangi kediaman tukang becak di daerah Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

"Tadi kita ke rumah korban meminta maaf, secara institusi dan rekanan minta maaf," katanya.(*)

(TribunnewsBogor.com/TribunSolo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved