BIN Tes Massal di Bogor
502 Orang Ikut Rapid Test Massal di Bogor, Dua Orang Dinyatakan Reaktif
Badan Intelejen Negara (BIN) bekerjasama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Usaha pemutusan mata rantai pemyebaran virus Covid-19 terus dilakukan.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan test masal dengan menggunakan rapid test kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) Orang Dengan Resiko (ODR) hingga Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Orang yang ditest dengan menggunakan rapid test akan mendapatkan hasil Negatif Covid-19 atau reaktif Positif Covid-19.
Untuk yang mendapat hasil negatif artinya tidak menderita Covid-19.
Namun untuk orang yang mendapatkan hasil reaktif positif perlu menjalani test swab dengan pengambilan sampel lendir yang selanjutnya akan ditest menggunakan metode PCR (Polymerase Chair Reaction).
Mengapa demikian? Dinas Kesehatan Kota Bogor memberikan penjelasan sebagai berikut.
• BREAKING NEWS - Bawa Dua Mobil Lab, BIN Tes Massal Pedagang dan Pengunjung Pasar di Bogor
- Rapid Test Untuk Memeriksa Anti Body Bukan Spesifik SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Dr Sri Nowo Retno MARS menjelaskan bahwa rapid test itu hanya memeriksa antibodi.
Dr Retno mengatakan bahwa ketika ada antigen (zat yang merangsang sistem imun agar membentuk antibodi) untuk melawan virus itu akan terekam untuj penguatan melawan virus.
"Antigen itu bisa virus, ada kuman, bakteri, kita kan punya sistem imunitas kita akan mengeluarkan anti body untuk melawan itu ketika ada virus A itu akan terekam penguatan antibody untuk virus a ketika virusnya berbeda itu tidak bisa menditeksi lagi," katanya Jumat (24/4/2020).
• 502 Orang Ikut Rapid Test Massal di Bogor, Dua Orang Dinyatakan Reaktif
Untuk itu Dr Retno mengatakan bahwa rapid test berfungsi untuk mendeteksi antibodi.

- Seseorang Yang Dinyatakan Reaktif Positif Hasil Rapid Test Perlu Menjalani Test Swab.
Kadinkes Kota Bogor Dr Retno mengatakan bahwa rapid test tidak secara spesifik untuk menditeksi keberadaan Sars Cov2 atau Covid-19.
"Kenapa? karena korona virus ada beberapa gen atau ada bebedapa tipenya, ketika hasil rapid test seseorang itu positif, itu tidak spesifik untuk Sars Cov2 yang menjadi penyebab Covid-19," katanya.
• Dalam Jarak 10 Meter, Helm Thermal KC Wearable BIN Bisa Pindai Suhu Tubuh Otomatis
Dr Retno menjelaskan hasil rapid test bisa menunjukan hasil reaktif positif karena bisa saja orang yang menjalani rapid test itu saat di test sedamg dalam.keadaan tidak prima sehingga sistem imunya menurun.