DKI Hingga Jawa Barat Persiapan Menuju New Normal, Ganjar Pranowo: Grafiknya Harus Turun Dulu
Berbeda dengan empat provinsi lainnya, Ganjar Pranowo mengatakan Jawa Tengah baru akan menuju new normal jika grafiknya sudah turun.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Beda dengan empat provinsi lainnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Provinsi Jawa Tengah belum menerapkan konsep new normal atau normal yang baru dalam waktu dekat.
Seperti diketahui, empat provinsi di Indonesia sedang dipersiapkan untuk menuju new normal.
Keempatnya yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
Sementara untuk Jawa Tengah tampaknya belum menuju ke new normal.
Dilansir dari Kompas.com, penerapan konsep new normal di Jawa Tengah baru bisa dilakukan jika grafik kasus positif Covid-19 turun signifikan.
"Grafiknya harus turun dulu. Kalau sudah mulai turun ekstrem sampai hampir menyentuh batas bawah, nah itu normal baru bisa. Sekarang kita latihan dulu," kata Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Selasa (26/5/2020).
Kendati demikian, Ganjar Pranowo menginstruksikan seluruh perkantoran Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan penataan menuju penerapan normal baru. Penataan di area kantor pemerintahan tersebut mulai dilakukan pada Selasa (26/5/2020).
"Ketentuan dari Menteri Kesehatan sudah disampaikan. Seluruh Kepala Daerah sudah mendapatkan itu. Tinggal menerapkan di daerah masing-masing. Jadi yang layanan umum mesti mengikuti protokol kesehatan, biasanya yang berhubungan dengan masyarakat langsung ada tabir pembatasnya. Yang back office mereka kita minta untuk mengatur jaraknya agar tidak terlalu dekat," ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo juga menginstrusikan seluruh instansi swasta seperti pasar, supermarket, dan pabrik, melakukan penyesuaian sesuai protokol kesehatan.
• UPDATE Covid-19 di Indonesia 26 Mei 2020, Pasien Sembuh dari Corona Mencapai 5.877 Orang
• Sebut Kasus Covid-19 di DKI Mulai Turun, Gugus Tugas: Waspada Gelombang Kedua
Ganjar menyebut, pihak swasta telah banyak melakukan percobaan penerapan new normal, seperti mengatur jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangan.
"Di Kudus kemarin sudah ada yang menerapkan, maka beberapa pabrik juga kita minta untuk melakukan itu agar bisa ditiru. Pasar-pasar di Salatiga juga telah lebih dulu," katanya.
Menurut Ganjar Pranowo, formula penerapan new normal yang tepat bisa ditemukan jika masyarakat telah mengetahui konsep tersebut.
Khusus untuk supermarket, Ganjar Pranowo telah menginstruksikan agar bupati dan wali kota lebih ketat menerapkan aturan protokol kesehatan.
Ganjar menyebut saat ini telah memasuki masa-masa kritis, terutama saat Ramadhan dan Lebaran kemarin dengan banyaknya masyarakat yang belanja.
"Kita sudah minta kalau tidak bisa taat tutup. Mudah-mudahan pasca-Lebaran ini sudah agak reda sehingga bisa diatur lagi. Kita minta pengusaha tolong semuanya diatur dengan baik," tandasnya.
Ganjar mengatakan agar seluruh daerah menerjunkan seluruh potensi penegak aturan dan pengawasan, seperti Satpol PP dan Satpam.
Masyarakat juga diminta berperan aktif mengawasi penerapan protokol kesehatan.
4 Provinsi persiapan menuju new normal
• Jokowi Persiapkan DKI Jakarta Menuju New Normal, Anies Malah Ungkap Kemungkinan PSBB Diperpanjang
• YLKI Tolak Pembukaan Mal 5 Juni: Terlalu Dini dan Terlalu Gegabah
Presiden Joko Widodo menyebut persiapan untuk menuju new normal atau tatanan kehidupan baru saat ini baru diterapkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.
Namun, kebijakan ini bisa diperluas jika dirasa efektif untuk membuat masyarakat produktif serta tetap aman dari virus corona Covid-19.
"Ini akan kita lihat dalam satu minggu dampaknya seperti apa, kemudian akan kita lebarkan ke provinsi, kabupaten/kota lain apabila dirasa terdapat perbaikan yang signifikan" kata Jokowi usai meninjau kesiapan prosedur new normal di Mal Summarecon Bekasi, Selasa (26/5/2020).
Empat provinsi yang mulai melakukan persiapan menuju new normal ini yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
Persiapan dilakukan dengan menerjunkan personel TNI/Polri di tempat umum atau keramaian.
Personel TNI/Polri tersebut akan memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Kita ingin tetap produktif tapi aman Covid-19," kata Jokowi.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut ada 340.000 personel TNI/Polri yang akan dikerahkan untuk persiapan new normal.
Menurut Hadi, 340.000 personel itu akan dikerahkan di 1800 objek.
• Raffi Ahmad Tuding Billy Jual Rumah Olga Demi Nikahi Amanda Manopo, Nagita Slavina : Pantesan Kurus
• Lebaran Pertama Zaskia Gotik Usai Jadi Istri, Begini Perlakuan Sirajuddin Mahmud pada Keluarga
Kedisiplinan Lebih Kuat
Presiden Joko Widodo menyatakan, masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan sebelum masuk ke dalam kenormalan baru ( new normal) di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau kesiapan pusat perbelanjaan memasuki era new normal di Summarecon Mall, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020).
"Kita ingin sekali lagi masuk ke normal baru, tatanan baru dan kita ingin muncul kesadaran dan kedisiplinan kuat sehingga R0 (basic reproductive number) bisa kita tekan di bawah 1," ujar Jokowi.
Ia pun mengatakan, Indonesia harus tetap produktif namun tetap aman dari infeksi Covid-19.
Untuk itu ia meminta masyarakat mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan di ruang publik seperti mengenakan masker dan menjaga jarak fisik.
Personel TNI-Polri juga dikerahkan untuk memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan di ruang publik.
"Kita ingin TNI-Polri ada di setiap keramaian. Untuk lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yang telah kita sepakati lewat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," kata Jokowi.
"Kita ingin tetap produktif tapi aman Covid. Produkrif dan aman Covid," lanjut Jokowi.