Tak Terima dengan Vonis Aulia Kesuma, Pengacara Desak Jokowi Hapus Hukuman Mati: Itu Langgar HAM !
pengacara Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin langsung bereaksi keras tak terima, menurutnya hukuman mati itu terlalu sadis
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
"Karena semua negara menghapus hukuman mati. Kenapa Indonesia masih bersikeras ada hukuman mati?
Di deklarasi universal hak asasi manusia semua sudah hampir semua dihapuskan. itu yang akan kita perjuangkan," tegas Firman Candra.
• Polisi Berpangkat Aiptu Ditusuk saat Tidur, Warga Dengar Jeritan: Dia Pegang Pundaknya yang Berdarah
• Kondisi Pemuda Setelah Terpeleset Jatuh ke Sumur Sedalam 17 Meter, Sempat Sesak Napas
Maka dari itu,untuk menyampaikan ketidakterimaannya, pengacara Aulia Kesuma ini pun akan menyurati langsung Jokowi.
Ia meminta agar hukuman mati itu dihapuskan karena langgar HAM.
"Kita akan menyurati ke presiden, komisi III bahwa tolong hukuman mati itu harus segera dihapuskan karena sudah melanggar deklarasi universal hak asasi manusia ( HAM)," tegas Firman Candra.
Sebelum menyurati Jokowi, pengacara menyebut akan lakukan cara apapun demi memebebaskan Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin dari hukuman mati yang menurutnya sadis itu.

Bahkan apabila semuanya masih buntu, mereka akan meminta bantuan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) untuk memberikan grasi.
"Kami ingin naik banding, kasasi, PK dan terakhir kita akan minta grasi ke presiden Indonesia.
Karena ini (hukuman mati, Red) sudah bertentangan dengan deklarasi universal tentang hak asasi manusia ( HAM). Kami berharap hukuman mati bisa dihapuskan," tegas Firman Candra lagi.
• Polisi Berpangkat Aiptu Ditusuk saat Tidur, Warga Dengar Jeritan: Dia Pegang Pundaknya yang Berdarah
Kronologi dan kisah lengkap pembunuhan Pupung Sadili dan Dana oleh Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin
Aulia Kesuma dikenal sebagai istri dari Pupung Sadili.
Sebelum menikah dengan Pupung Sadili, Aulia Kesuma diketahui sudah memiliki anak bernama Geovanni Kelvin.
Sedangkan Pupung Sadili dari pernikahan terdahulunya memiliki anak bernama Dana.
Suatu ketika, Aulia Kesuma marah karena Pupung Sadili tidak bersedia menjual rumahnya yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Padahal, Aulia Kesuma tengah terlilit utang bank yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
