Tak Terima dengan Vonis Aulia Kesuma, Pengacara Desak Jokowi Hapus Hukuman Mati: Itu Langgar HAM !

pengacara Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin langsung bereaksi keras tak terima, menurutnya hukuman mati itu terlalu sadis

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
kolase Kompas.TV/Kompas.com
Aulia Kesuma, tersangka pembunuhan Pupung Sadili dan Dana yang tewas terpanggang dalam mobil dihukum mati, pengacara tak terima 

Upaya lain juga sempat dilakukan Aulia Kesuma sebelum akhirnya melakukan pembunuhan.

Awalnya, Aulia Kesuma berupaya menyantet Pupung Sadili.

Hal tersebut dikatakan Sigit, selaku penyidik Polda Metro Jaya saat bersaksi di persidangan. Dia mengatakan bahwa Aulia Kesuma sempat menghubungi Karsini alias Tini selaku ART-nya.

Karsini diminta mencari dukun yang bisa memengaruhi pikiran Pupung Sadili agar mau menjual rumah.

"Awalnya terdakwa cari dukun cuma buat mengubah pikiran korban buat jual rumah," ujar Sigit selaku saksi dari JPU saat dimintai keterangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selaran, Senin (24/2/2020).

Namun, jasa dukun sewaan Aulia Kesuma tidak berhasil memengaruhi Pupung Sadili.

Alhasil, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin pun menyuruh dua eksekutor untuk membunuh Pupung Sadili dan Dana pada Agustus 2019 lalu.

Dengan kematian Pupung Sadili, Aulia Kesuma merasa yakin bank akan menghapus utangnya.

KPK Dalami Hubungan Istri Nurhadi dengan Kardi, Pegawai MA

Tanggal 23 Agustus di hari nahas itu, Aulia Kesuma disebut sempat melakukan hubungan badan dengan suaminya, Pupung Sadili.

Hubungan badan dilakukan dengan harapan Pupung Sadili akan kelelahan dan tertidur sehingga terdakwa punya kesempatan melakukan pembunuhan.

"Terdakwa Aulia Kesuma sempat melakukan hubungan badan dengan harapan korban (Pupung) lelah. Namun, korban tidak juga tertidur. Aulia kemudian bertemu (Geovanni) Kelvin (untuk merencanakan pembunuhan," kata Sigit saat membacakan dakwaan di sidang perdana pada 10 Maret 2020.

Aulia lantas melancarkan "serangan kedua" dengan memberi Pupung Sadili jus tomat yang sudah dicampur obat tidur agar pria berusia 54 tahun itu terlelap.

Dana, Aulia Kesuma dan Pupung
Dana, Aulia Kesuma dan Pupung (Kolase Facebook M Adi Pradana dan Pupung Sadili)

Pada saat yang sama, Geovanni Kelvin juga sedang melancarkan rencana yang sama, yakni menghabisi Dana.

Dia mengajak Dana untuk minum whiskey bersama. Namun, tanpa disadari Dana, minuman keras yang dia minum sudah tercampur obat tidur.

Setelah Pupung Sadili dan Dana dipastikan meninggal dunia akibat obat tersebut, Geovanni Kelvin dan para kaki tangannya membawa kedua jenzah korban ke kawasan Sukabumi menggunakan sebuah mobil.

Pengakuan Pemuda Diajak ke Rumah Pacar Lalu Berhubungan Badan: Orangtuanya Katanya Lagi di Kebun

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved