Jokowi 'Sentil' Menkes Soal Anggaran Baru Cair 1,53 Persen, Refly Harun Singgung Orang yang Hebat

Refly Harun tanggapi momen Presiden Jokowi 'sentil' Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Youtube Kompas tv / Refly Harun
Momen Presiden Jokowi 'menyentil' Menkes Terawan Agus Putranto dalam sidang kabinet paripurna nampak menyita perhatian Refly Harun. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Momen Presiden Jokowi 'sentil' Menkes Terawan Agus Putranto dalam sidang kabinet paripurna nampak menyita perhatian Refly Harun.

Sidang kabinet paripurna itu digelar di Istana Negara, Kamis (18/6/2020.

Dalam kesempatan itu, ada beberapa hal yang disampaikan Jokowi terkait kinerja para menteri.

"Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progres yang signifikan, nggak ada," tegas Jokowi.

Dalam pidatonya itu, Jokowi seolah tak bisa menutupi rasa kecewanya pada para menteri.

Hal itu terlihat dari nada bicara Jokowi yang beberapa kali sempat meninggi.

"Jangan biasa-biasa saja, jangan menganggap ini normal, bahaya sekali," ujar Jokowi.

Sampai Mention Kaesang & Gibran, Susi Pudjiastuti Sindir Kebijakan KKP, Ulas Ucapan Jokowi Terdahulu

Cerita Susi Pudjiastuti Nyebur ke Laut, Dikira Berani Padahal Gara-gara Ini, Sampai Diledek Jokowi

Menurut dia, di masa krisis seperti sekarang ini, dibutuhkan kerja keras yang ekstra luar biasa, termasuk dalam pengambilan keputusan atau kebijakan.

"Ini kerjanya memang harus extraordinary, perasaan ini tolong sama."

"Jadi tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita suasananya adalah harus suasana krisis."

"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap semua ini kenormalan, apa-apaan ini," tegasnya.

Presiden Joko Widodo pada Selasa (26/5/2020) pagi berkunjung ke stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Presiden Joko Widodo pada Selasa (26/5/2020) pagi berkunjung ke stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal anggaran di bidang kesehatan.

Jokowi menyoroti rendahnya penyerapan anggaran kesehatan.

"Bidang kesehatan, dianggarkan Rp 75 triliun. Baru keluar 1,53 persen coba. Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua. Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan yang tepat sasaran. Sehingga men-trigger ekonomi," kata Jokowi," terangnya.

"Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialias, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp 75 triliun seperti itu," tambahnya.

Menanggapi itu, Refly Harun mengaku heran.

Menkes Terawan Buat Aturan Kembali Bekerja, Anies Perpanjang PSBB: Kita Tak Ingin Kerja Keras Batal

Tanggapi Pernyataan Refly Harun soal Pengkritik Intelektual, Yunarto : Belum Berkuasa Udah Otoriter

Hal disampaikan Refly Harun dalam kanal Youtubenya baru-baru ini.

"Ini luar biasa uangnya anggaranya besar, tapi kok penyerapannya kecil sekali, padahal kita di tengah virus Covid-19 jadi agak mengherankan," ucap Refly Harun.

Terkait rendahnya penyerapan anggaran ini, Refly Harun menyoroti soal birokrasi keuangan.

"Gelontoran uangnya rupanya kok terlambat bisa jadi birokrasi keuangannya, karena ketika Covid-19 ini walau kementerian kesehatan leading sektor tapi ada leading sektor lainnya yaitu gugus tugas yang berada di BNPB," tuturnya.

FOLLOW US:

Di sisi lain, Refly Harun sedikit menyinggung sosok Terawan yang dipilih Jokowi sebagai Menteri Kesehatan.

"Yang menarik adalah Menteri Kesehatan itu adalah menteri yang mudah-mudahan dipilih Presiden Jokowi sendiri, saya tak tahu apakah dia ada preferensi politik atau berasal dari jurusan partai politik atau tidak, harusnya Presiden Jokowi bisa mencari orang-orang terbaik," tuturnya.

Sebut Rocky Gerung Selalu Salahkan Jokowi, Fadjroel Ngotot Ucapkan Ini, Rosi Sampai Gebrak Meja

Jokowi Ingatkan Jangan Sampai Ada Gelombang Kedua Covid-19, Ernest : Gelombang Pertama Belum kelar

Terlepas dari itu, Refly Harun mengakui jika Terawan Agus Putranto bukanlah orang sembarangan.

"Memang Menkes adalah orang yang hebat ketika katakanlah melakukan terobosan di bidang klinis yang kontrofersial seperti brainwashing misalnya," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved