Pengamat Sebut Ekspor Benih Lobster hanya Untung Jangka Pendek, Fahri Hamzah: Biarkan Rakyat Pesta

Menurut Fahri Hamzah, biarkan rakyat berpesta soal ekspor benih lobster ini, pejabat tinggi jangan mengganggu.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Kompas.com
Fahri Hamzah dukung kebijakan Edhy Prabowo cabut pelarangan ambil benih lobster. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengamat Perikanan Abdul Halim menegaskan, pihak yang paling diuntungkan dari kebijakan ekspor benih lobster ini bukan rakyat Indonesia.

Ia juga menyebut, kebijakan ini hanya fokus kepentingan ekonomi jangka pendek saja, tidak untuk jangka panjang.

Dilansir dari tayangan Kabar Petang di Youtube tvOneNews Rabu (8/7/2020), Abdul Halim menegaskan tentu yang paling banyak diuntungkan adalah Vietnam.

"Kenapa? Karena kita tahu Vietnam dengan segala keunggulan yang mereka miliki berkenaan dengan usaha budidaya lobster yang mereka kembangkan sejak tahun 1975, mereka tentu sangat menanti kiriman-kiriman benih-benih lobster dari Indonesia," jelasnya.

Ia pun menjelaskan kenapa kebijakan ekspor benih lobster ini kemudian jadi primadona di sana.

"Kita tahu bahwa harga benih-benih lobster yang ada di Vietnam itu jauh lebih rendah ketimbang benih lobster yang dimiliki oleh Indonesia dengan kualitas yang jauh lebih baik," katanya.

Untuk itu, mengacu pada data yang dilansir oleh PPATK pada tahun 2019 yang lalu, tambahnya, disebutkan bahwa ada Rp 300-900 miliar uang beredar di Indonesia.

"Uang itu dalam rangka mengiming-imingi para pengumpul benih-benih lobster di Indonesia agar mau mengekspor ke pasar Vietnam," ungkapnya.

Ia pun mengaku semakin paham dengan apa yang telah disampaikan oleh pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan soal kebijakan ini.

"Apa yang tadi disampaikan oleh teman-teman dari KKP, menunjukan bahwa fokus teman-teman perikanan adalah semata-mata untuk kepentingan ekonomi jangka pendek saja," tegasnya.

 Disindir Belum Move On, Susi Pudjiastuti: Saya Rakyat Biasa yang Tak Rela Bibit Lobster Diekspor

 Kebijakan Ekspor Benih Lobster Disorot, Edhy Prabowo: Kalau Saya Salah Biar Presiden yang Mengoreksi

Tapi perlu diingat, kata dia, bahwa data yang diperoleh dari pusat kajian maritim untuk kemanusiaan, benih lobster itu tidak menyumbang pendapatan yang tinggi.

"Ternyata dari ekspor yang dilakukan pada tanggal 12 Juni 2020 lalu oleh dua perusahaan lebih kurang, sekitar 100 ribu ekor benih-benih lobster itu hanya menghasilkan uang Rp 34.375 untuk cost pendapatan negara bukan pajak," bebernya.

Ia pun kemudian memiliki pertanyaan besar, apakah ini yang dikehendaki oleh para penyelenggara negara, khususnya teman-teman di KKP.

"Bagi kami, alangkah baiknya kemudian pemanfaatan benih-benih lobster yang ada untuk dikembangkan di dalam negeri, dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada pembudidaya lobster yang ada," kata dia.

Menurutnya, para pembudidaya lobster pun tidak setuju dengan adanya ekspor.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved