HUT Kemerdekaan RI
Perbedaan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Soekarno dengan Ketikan, Ini Detik-detik Perumusannya
Soekarno menulis naskah proklamasi tersebut pada kertas berwarna putih dari blocknote dengan ukuran panjang 25,8 cm, lebar 21,3 cm, dan tebal 0,5 cm.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Malam itu juga, rombongan berangkat ke Jakarta, menuju rumah Laksamana Maeda di Meiji Dori No. 1 untuk membahas masalah tersebut. Setibanya disana, tuan rumah menjelaskan permasalahan dan informasi yang sebenarnya terjadi.
Maeda lalu mempersilakan ketiga tokoh menemui Gunseikan (Kepala Pemerintah Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya tindaklanjut yang akan dilakukan.
Namun, setibanya di Markas Gunseikan di kawasan Gambir, mereka bertiga mendapat jawaban yang mengecewakan karena Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan melarang segala bentuk upaya perubahan situasi yang dilakukan.
Mereka diharuskan menunggu Sekutu datang terlebih dahulu.
Ketiga tokoh bersepakat bahwa Jepang tidak dapat diharapkan lagi dan kemerdekaan harus segera dirancang secepatnya.
Anggota PPKI yang menginap di hotel Des Indes segera dikawal oleh Sukarni dan kawan-kawan menuju rumah Maeda.
17 Agustus 1945 dini hari, naskah proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di ruang makan Maeda.
Setelahnya, naskah proklamasi diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik.(*)