Makanan Alkali Disebut Bisa Membunuh Virus Corona, Covid-19 Mati dalam pH Tinggi ?
lemon memiliki rasa yang cukup asam. Semakin rendah pH suatu zat, zat tersebut akan semakin bersifat asam.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Semenjak merebaknya virus corona di berbagai belahan dunia, muncul beragam cara untuk mengatasi dan mencegah terjadinya Covid-19.
Tak terkecuali di Indonesia, yang kerap kali menerima pesan berantai mengenai cara-cara membunuh virus corona (SARS-CoV-2).
Misalnya, makanan alkali atau makanan yang mengandung senyawa alkali (pH basa atau lebih dari 7) yang dipercaya dapat membunuh virus corona.
"Perhatikan bahwa pH virus corona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5. Karena itu, yang harus kita lakukan untuk menghilangkan virus adalah mengonsumsi lebih banyak makanan alkali di atas tingkat keasaman virus, seperti pisang, lemon hijau, lemon kuning, alpukat, bawang putih, mangga, tangerine, nanas, selada air, dan jeruk," tulis pesan berantai tersebut.
Lantas, benarkah pH tinggi dapat membunuh SARS-CoV-2?
Berdasarkan laman Covid19.go.id, klaim bahwa untuk mengalahkan virus Corona (Covid-19), adalah dengan mengkonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dibanding pH virus adalah klaim yang keliru.
Virus, termasuk virus corona, juga tidak memiliki pH.
Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19.
Klaim ini mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019.
Pesan berantai itu tidak hanya beredar di Indonesia, pesan tersebut juga beredar di India dan Afrika dalam versi bahasa Inggris, dengan klaim bahwa informasi itu berasal dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Virology.
• Soal Klaim Obat Herbal Bisa Sembuhkan Covid-19, Ini Penjelasan BPOM dan Kemenkes
Berdasarkan jurnal tersebut dan menemukan penelitian yang berjudul “Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint”. Penelitian ini dilakukan oleh Thomas Gallagher, Cristina Escarmis, dan Michael Buchmeier dari Departemen Neurofarmakologi Scripps Clinic and Research Foundation, California.
Klaim mengenai derajat keasaman (pH) dalam pesan berantai di atas tampaknya dicomot dari penelitian ini, sebagaimana yang tertulis di bagian abstrak, yakni “infeksi sel murine yang rentan terhadap coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4 (MHV4) menghasilkan fusi sel-sel yang luas pada pH 5,5-8,5”.
Namun, penelitian itu diterbitkan pada 1991 dan terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
Seperti diketahui, virus Corona Covid-19 baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, China.
Dikutip dari media pemeriksa fakta India, The Quint, ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman atau pH.