Kisah Santri Asal Pasuruan Jadi Peternak Kambing di Bogor, Bocorkan Peluang Besar Bisnis Qurban
Memulai dari menjual daging kambing dengan modal Rp 200 ribu, Mahir Alwi kini telah meraup keuntungan miliaran rupiah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kerugian besar tak membuat Mahir Lawi patah arang dalam menggeluti bisnis peternakan kambing domba.
Memulai dari menjual daging kambing dengan modal Rp 200 ribu, Mahir Alwi kini telah meraup keuntungan miliaran rupiah.
Mahir Alwi memiliki peternakan kambing domba Mahir Farm di Kampung Kawungluwuk, Cijerukk, Kabupaten Bogor dengan luas lahan 42 hektare.
Tentunya buah manis saat ini tak didapat dengan cara instan.
Mahir Alwi merintis karir di dunia bisnis peternakan domba kambing berawal dari jualan daging kambing.
"saya santri yang ngayuh sepeda, yang jual daging pintu ke pintu," kata Mahir pada TribunnewsBogor.com
Mahir bercerita ia mulai jualan daging kambing sejak duduk di bangku SMP.
"saya mulainya dari jualan daging kambing di Pasuruan, sekolah masih di bangku SMP, ada salah seorang teman saya meninggal orang tuanya, karena satu sodara laki sendiri, dia juga sama, dia mau putus sekolah, saya bilang jangan putus skeolah, saya punya keahilan bisa potong kambing, kita jualan daging kambing, dari pintu ke pintu," papar Mahir Alwi.
Pagi sepulang mengaji di pesantren, Mahir Alwi mulai menjajakan dagangannya.
Ia membeli daging di pasar lalu memotongnya sendiri di rumah.
"pulang dari ngaji ke pasar beli kambing naik sepeda ontel di terminal saya naik mobil beli kambing, harganya Rp 60 ribu daging Rp 17 ribu, saya bawa pulang kalau nyarinya kecil-kecil, pulang dari pasar saya naik sepeda kambingnya naik becak," kata Mahir Alwi.
Selesai potong daging, Mahir berasiap ke sekolah.
Sembari jalan ke sekolah, ia menjajakan daging jualannya ke pembeli yang sejalan.
" selesai motong saya siap-siap sekolah yang satu jalur saya anterin," ujarnya.
Sore sepulang sekolah, Mahir melanjutkan aktivitas berjualan daging kambing.
" sore di rumah sampai magrib saya ngaji sampai isya, abis itu saya nongkrong di alun-alun, teman-teman saya kasih 500 perak cari order, janjian lagi jam 9 malam, kumpul disitu," katanya.
Mahir jualan daging kambing sampai ke SMA.
Malahan saat SMA Mahir Alwi dan temannya sudah memiliki kios.
"saya gak mau berhenti di posisi ini, kalau versi abdullah kalau potong 10 ekor kembangin 20 ekor, saya berbeda, saya mau belajar jadi peternak, saya pecah kongsi uang saya dipakai sewa tempat kebetulan orangtua pengennya kuliah, saya duduk di meja sekolah rada gak nyaman, sehingga kakak saya jadi dokter hewan sayanya aktif di jualan, " kata Mahir.
Mahir memulai berernah kambing domba dengan modal Rp 15 juta
"kita bikin kandang pertama kali dapat order. Rp 15 juta modal awal, " kata Mahir.
Pernah Mahir Alwi melihat satu pengiriman domba kambing dengan jumlah sangat banyak.
Ia pun penasaran dan mengikutinya.
Saat tahu pemilik domba kambing tersebut, Mahir Alwi melihat peluang besar dari bisnis pertenakan domba kambing.
"saya telusurin endingnya bantuan sosial saya mengerjakan pertama kali caranya jualan kambing banyak ikut tender jumlahnya cukup wow namun karena belum paham 4.000 ekor belum paham, masih ada trouble tapi sempet naik jadi anak muda pertama kali yang gagah banget di Pasuruan," kata Mahir.
Kesuksesan Mahir Alwi saat itu bukan tanpa rintangan.
Upaya keduanya dalam menjual ternak kambing domba malah mengalami kerugian.
Dalam ekspor dambing domba ke Malaysia, Mahir ditipu oleh customer hingga rugi miliaran.
"Waktu itu blong tidak terbayar oleh customer zaman segitu ratusan juta, tanah kejual, mobil abah diminta lagi tahun 2004. semua terjual masih punya hutang lagi, saya ke Medan dari situ saya dapat dikonekan ke bank, Alhamdulillah satu tahun lunas, (jumlah) hutangny jangan dingat-ingat, nikmat pokonya," kata Mahir Alwi.
Meski sudah rugi, namun kegigihan Mahir Alwi tak luntur.
Ia kembali mendapat ekspor kambing domba ke Malaysia.
"dari situ naik lagi, sempat kepleset lagi waktu itu kurban," kata Mahir.
Mahir menggunakan strategi penjualan dengan membuka banyak outlet beda nama di satu tempat.
"saya buka outlet 32 titik di sepanjang Jalan Daan Mogot, pikiran saya waktu itu ternyata ada carut marut dalam kontrol dana, bikin nama haji ini pak ini kesannya beda pedagang padahal satu jalan kita semua, 32 lapak itu ada barang reture yang cukup banyak ,saya bawa 250 sapi 1000 kambing ternyata banyak sisanya," kata Mahir.
Mahir lantas mengubah pola penjualan ternak kambing domba.
Kali ini Mahir lebih mengutamakan marketing dibanding produksi.
"marketing itu jantungnya, produksinya nomor 10, ketika bisa berjualan maka barang itu mudah kita ambil," kata Mahir Alwi.
Ajak Generasi Muda Jadi Peternak Kambing Domba
Dari semua lika-liku perjalanannya merintis Mahir Farm, Mahir Alwi meyakini bahwa ada peluang sangat besar di bisnis peternakan kambing domba.
Ia kini berharap anak-anak muda di Indonesia mau terjun ke bisnis tersebut.
"Terbseit sebuah kesadaran ini adalah generasi terakhir petani peternak, yang bertani sudah sepuh, yang muda pada gengsi mau berternak gak ada yang mau ke dalam dunia peternakan," kata Mahir.
Mahir Alwi bersama sembilan temannya membentuk sebuah lembaga bernama Lembaga Qurban Indonesia.
"Kami membina peternak domba kambing, perlahan edukasi ilmu akademis sebagai praktisi , provitnya bagus lho sampai kita deketi lewat sisi spritual," kata Mahir.
Selain ketidaktahuan anak muda terhadap peluang bisnis yang sangat besar di bisnis peternakan kambing domba ini, menuru5 Mahir, terbentur pula stigma negatif.
"di negara seberang orang yang memiliki strata tinggi adalah yang memiliki peternakan," kata Mahir.
Mahir menjelaskan potensi qurban dalam bisnis peternakan kambing domba di tiga wilayah sangat besar angkanya.
Menurut Mahir untuk wilayah Jakarta Selatan, Bogor dan Depok saja kebutuhan kambing domba mencapai 2.000 ekor per harinya
"di laur hari raya kurban. pasar hewan sekali itu miliar lho," kata Mahir.
Belum lagi kebutuhan untuk akikah dan restoran.
Mahir Farm sendiri sebelum pandemi Covid-19 biasa menjual kambing domba sebanyak 120 ekor per harinya.
Modal awal yang dibutuhkan untuk menjadi peternak kambing domba juga menurut Mahir tak perlu banyak.
Ia mengatakan dengan uang Rp 5 juta sudah bisa memulai menjadi peternak kambing domba.
"Rp 5 juta aja jadi, sekarag omzetnya Alhamdulillah, satu tahun sih kurang lebih ya antara miliar yah," kata Mahir Alwi.(*)