Info Kesehatan
Tips Menghilangkan Sakit Perut saat Haid atau Menstruasi, Hindari Minuman Berkafein dan Makanan Ini
Pada beberapa orang, nyeri haid bahkan dapat disertai sakit kepala, diare, mual, dan muntah.
Pada sebagian wanita, nyeri haid berkurang setelah melahirkan.
Berikut ini ciri-ciri nyeri haid primer:
- Nyeri berupa kram dan tegang pada perut bagian bawah
- Pegal pada mulut vagina
- Nyeri pinggang
- Pegal-pegal pada paha
- Pada beberapa orang, dapat disertai nyeri kepala, diare, mual dan bahkan muntah
• Minum Air Es, Makan Timun, dan Keramas saat Haid Bisa Bikin Kanker Rahim, Hoaks atau Fakta ?
2. Nyeri haid sekunder
Selain nyeri haid primer, ada pula nyeri haid sekunder.
Penyebab nyeri haid sekunder diketahui bisa karena beberapa hal, seperti:
- Ada masalah di organ reproduksi wanita, seperti endometriiosis
- Tumor pada rahim
- Adanya peradangan kronik pada panggul bagian bawah
Pemakaian alat kontrasepsi IUD juga dapat menimbulkan nyeri haid pada sebagian orang.
Nyeri haid sekunder lebih sering muncul pada usia 20-30 tahun.
Berikut ini ciri-ciri nyeri haid sekunder:
- Darah keluar dalam jumlah banyak dan kadang tidak beraturan
- Nyeri saat berhubungan seks
- Nyeri perut bawah yang muncul di luar waktu haid
- Nyeri tekan pada panggul
- Ditemukan adanya cairan yang keluar dari vagina
- Teraba adanya benjolan pada rahim atau di rongga panggul
• Pertajam Otak hingga Bantu Hadapi Menstruasi, Ini Alasan Kenapa Remaja Perlu Makan Daging
Cara mengatasi nyeri haid
Pangobatan untuk nyeri haid primer dapat diberikan obat pereda nyeri yang banyak dijual bebas.
Melansir Buku Resep Hidup Sehat (2010) oleh Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., parasetamol dan ibuprofen merupakan pilihan obat yang cukup aman untuk mengatasi nyeri haid.
Dua obat tersebut juga cukup aman untuk mengatasi sakit kepala, sakit payudara, dan lain-lain yang mungkin terjadi saat haid atau premenstrual syndrome (PMS).
Apabila penggunaan obat-obatan tersebut, nyeri haid ternyata tidak berkurang, para wanita alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri yang lebih kuat atau solusi lainnya.
Nyeri haid juga diyakini akan berkurang, jika wanita melakukan beberapa tindakan berikut:
- Mengompres perut bagian bawah dengan air hangat
- Pemberian suplemen vitamin B dan E
- Konsumsi minyak ikan
- Memijat bagian bawah punggung dan perut Istirahat cukup
- Hindari kafein dan alkohol
- Hindari makanan yang banyak mengandung garam
- Olahraga teratur
Sementara itu, untuk nyeri haid sekunder, pereda nyeri kurang efektif dilakukan karena yang paling tepat adalah mengatasi kelainan yang mendasasinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2020/06/17/180300368/penyebab-sakit-perut-saat-haid-dan-cara-mengatasinya?page=all#page4.