Sosok Laeli Atik Wanita yang Mutilasi HRD Rinaldi, Curhatannya di Blog Disorot: Tuhan Lagi Negur Gue
Laeli Atik kabarnya berkuliah di UI jurusan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Penulis: khairunnisa | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok salah satu pelaku pembunuhan dan mutilasi HRD Rinaldi Harley Wismanu (32), LAS (27) alias Laeli Atik Supriyatin kini jadi sorotan.
Betapa tidak, identitas hingga curhatan Laeli Atik di masa lalu akhirnya terungkap.
Pun dengan kehidupan Laeli Atik di masa kini yang melatarbelakangangi pembunuhan dan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu.
Masih single namun telah tinggal bersama suami orang, sosok Laeli Atik belakangan terkuak.
Sebelumnya diwartakan, kasus pembunuhan dan mutilasi seorang manajer HRD menggemparkan khalayak.
Hal itu bermula saat sesosok mayat laki-laki ditemukan di salah satu kamar lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta pada Rabu (16/9/2020) malam.
Saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan tidak utuh atau dimutilasi.
Penemuan jasad tersebut bermula saat anggota dari Polda Metro Jaya menangkap seseorang di Kawasan Depok, Jawa Barat.
Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.
Hingga akhirnya, satu demi satu fakta soal kasus pembunuhan dan mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) akhirnya terkuak.
Pun dengan tabiat keji dua pelaku pembunuhan dan mutilasi, DAF (26) dan LAS (27).
• Wanita yang Mutilasi HRD Pikat Hati 2 Pria, Sempat Bertemu Istri Pacar Sebelum Mutilasi Rinaldi
• Ibunda Syok Rinaldi Dimutilasi di Apartemen, Cita-cita Terakhir Korban Terkuak : Biar Saya Biayai
Terungkap fakta bahwa dua pasangan kekasih itu tega memutilasi jasad Rinaldi menjadi 11 bagian menggunakan gergaji.
Tak cuma itu, DAF dan LAS juga telah menyiapkan kuburan di belakang rumahnya untuk Rinaldi.
Namun sayang, belum sempat niatan keji DAF dan LAS terwujud, polisi keburu menangkap mereka.
Belakangan, kedua tersangka pembunuhan Rinaldi terancam hukuman mati.

Sosok Laeli Atik
Laeli Atik Supriyatin adalah salah satu tersangka yang menjadi dalang di balik pembunuhan HRD Rinaldi Harley Wismanu.
Bersama sang kekasih, Fajri, Laeli tega melakukan pembunuhan dan mutilasi kepada Rinaldi, pria yang dikenalnya melalui Tinder.
Sosok Laeli sebagai wanita di balik pembunuhan keji Rinaldi belakangan terkuak.
Wanita berusia 27 tahun itu berasal dari Jawa Tengah.
Hal tersebut sesuai dengan identitasnya yang tertera di KTP.
• Curhat Istri Sah Tersangka Mutilasi HRD Rinaldi, Beri Pesan untuk Selingkuhan Suami : Tolong Setia
• Tega Bunuh & Mutilasi Jasad Rinaldi Jadi 11 Bagian Pakai Gergaji, Pelaku Kini Terancam Hukuman Mati
Selain itu, berdasarkan KTP, Laeli berstatus belum menikah, sementara Fajri sudah beristri.
Rupanya selama ini, Laeli dan Fajri sudah tinggal bersama meski belum menikah.
"Tersangka DAF sudah beristri dan dari identitasnya tercatat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen, Kamis (17/9/2020) malam.
"Keduanya pasangan kumpul kebo dan tinggal mengontrak atau sewa kost, berpindah-pindah bersama. Pernah di Depok sampai ke Jakarta," katanya.
Menurut Handik, DAF pernah menjadi sopir taksi online. Namun kini berhenti dan bekerja serabutan.
"Sementara LAS berjualan kamera drone secara online. LAS juga menguasai pemetaan lokasi lewat aplikasi khusus," katanya.
Handik mengatakan karena desakan ekonomi, keduanya akhirnya berupaya menguasai harta korban Rinaldi, dengan membunuh dan memutilasinya.
Tak cuma kehidupannya di masa kini yang terkuak.
Sosok Laeli Atik di masa lalu juga ikut terungkap.
Ditelusuri TribunnewsBogor.com, Laeli Atik kabarnya adalah alumni Universitas Indonesia.
Laeli Atik kabarnya berkuliah di UI jurusan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selain itu, tulisan Laeli Atik di blog yang ia miliki juga ikut diurai khalayak.

Pembunuh HRD Rinaldi itu rupanya adalah sosok yang gemar menulis.
Hal itu terlihat dari hasil tulisannya di blog laeliatik.wordpress.com.
Melalui tulisannya itu, Laeli tampak mencurahkan isi hatinya.
Termasuk perihal kehidupan dan persoalan hidup yang tengah dihadapi Laeli Atik di masa lalu.
Berikut adalah tulisan Laeli Atik berjudul "Bangsa Viking dan Optimisme Gue" :
Gue adalah korban dari optimisme gue sendiri selama bertahun-tahun. Mulai tahun 2012 gue mulai banyak mengalami kegagalan. Gue selalu berfikir mungkin Tuhan lagi negur gue atas kesalahan-kesalahan yang gue lakuin. Mungkin Tuhan pengen gue belajar dari kegagalan gue. Mulai tahun 2012 optimisme gue dalam hidup mulai menghilang, gue gak pengen apa-apa, terkadang gue bangun dari kasur dan tiba-tiba berkata ”oh gue masih hidup, hari ini gue mengalami apalagi ya” gue gamau mengalami berbagai nasib buruk yang menimpa lagi, gue gaberani menatap hari-hari yang akan gue alami nantinya lalu gue memilih buat tidur lagi berjam-jam kadang seharian.
Gue adalah korban optimisme gue yang overdosis. Tapi tanpa optimisme gue merasa gak semangat menjalani hari-hari yang gue lewati.
”Seorang pengecut percaya ia akan hidup selamanya bila ia tetap bersembunyi ketika berada di medan peperangan, Namun di masa tuanya ia tidak akan merasakan kedamaian meski tombak tidak mengenainya” – Hávamál
FOLLOW US :
Barangkali syair tua zaman Viking tersebut sedikit merubah gue yang mulai kehilangan optimisme dalam hidup. Gue merupakan pengecut yang sering meghindar dari masalah-masalah yang gue hadapi, terhadap mimpi-mimpi gue, gue terlalu takut untuk gagal ataupun bermasalah dengan orang lain. Gue selalu inget suatu kalimat dalam buku : “ada satu hal yang ikut hilang ketika orang-orang meninggal, impian mereka. impian untuk melakukan hal lain dalam kehidupan, kepenatan yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari disebabkan kenyataan sederhana bahwa sebagian besar dari kita sebenarnya memilih untuk melakukan hal lain ”.
Menurut bangsa Viking, surga (Valhalla) adalah tempat bagi orang-orang yang menunjukan keberanian didunia. Dengan pemikiran tersebut bangsa Viking kuno gak mau mengalami kematian yang disebabkan oleh usia tua dan bukan karena berperang, sehingga meskipun bangsa Viking gak mewariskan monumen, bangunan, kuil, gereja, kota, kebangsaan, kelompok etnik, dan masakan khas tertentu namun mereka terkenal karena keberaniannya mengarungi samudra dengan perahu kecil yang membinasakan, menjarah, merampok, membunuh dengan kejam dan aksi lainnya mereka lakukan dengan berani.
Hidup memang seperti roda yang berputar kadang diatas dan kadang dibawah tapi kalau kita gak berusaha jangan-jangan roda itu akan lambat dalam bergerak atau malah jangan-jangan ada hal yang membuat roda itu gak bisa berputar. Keberanian bangsa Viking membuat gue sedikit lebih berani atas pilihan yang gue pilih. Hidup bukanlah sandiwara, bukan pula gladi resik, gak ada satu hal yang bisa diraih tanpa melibatkan resiko. Hidup didunia cuma sekali, apakah gue akan menyesal atas pilihan gue pilih ketika gue tua nanti ?
Pelaku Terancam Hukuman Mati
Dua tersangka pelaku kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap seorang pria yang jenazahnya ditemukan di dalam koper di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, terancam hukuman mati.
"Penerapan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau seumur hidup atau Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana dalam konferensi pers di Mako Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Korban yang diketahui bernama Rinaldi Harley Wismanu (33) tewas dibunuh dan dimutilasi oleh sepasang kekasih yang berinisial DAF (26) dan LAS (27).
Motif keduanya menghabisi korban adalah ekonomi.
Keduanya bersekongkol menghabisi Rinaldi untuk menguasai hartanya.