Rocky Gerung Disebut Sering Caci Jokowi, Irma Chaniago : Kalau Zaman Soeharto Sudah di-Marsinahkan
Kritik Rocky Gerung pada Jokowi dianggap sebagai caci maki dan keterlaluan. Aria Bima mengatakan saat ini cenderung anarkisme demokrasi.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Politkus Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan Rocky Gerung sudah hilang bila di zaman Soeharto.
Kritik Rocky Gerung pada Jokowi dianggap sebagai caci maki dan keterlaluan.
Aria Bima mengatakan saat ini cenderung anarkisme demokrasi.
"cara pandang kita itu melihat kecendrungan sekarang terjadi anarkisme demokrasi,
dimana semua ingin menangnya sendiri,
Rocky ingin merasa apa yang ia katakan demokratis, semua berhak ngomong demokrasi,
ada keseimbangan kebebasan yang bertanggungjawab, ini soal bangsa ,
kita ini mau bikin bangsa seperi apa,
dia (Rocky Gerung) berpikir soal demokrasi kita hargai,
bangsa ini mau jadi apa dia gak terlalu peduli," kata Aria Bima dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Twitter Trans 7 dalam tayangan Mata Najwa.
Baca juga: Nikita Mirzani Diserang Pendukung Puan Maharani, Rocky Gerung Bela Nyai : Dia Ketua Dewan Netizen
Baca juga: Pilkada Tetap Digelar, Rocky Gerung Sindir: Agar Tak Ada yang Balik Lagi Jadi Tukang Martabak
Baca juga: Gubernur Jakarta Diusulkan Jadi Menteri Covid, Rocky Gerung : Luhut Harus Ikuti Gagasan Anies
Menurut Rocky Gerung, cacimaki juga kericuhan yang terjadi saat ini karena Jokowi tidak memperbolehkan adanya oposisi.
"seandainya partai opisis maka seluruh caci maki difilter partai disampaikan sebagai pikiran politik,
jadi kekacauan terjadi karena presiden bilang gak perlu ada oposisi karena itu dia berhadapan langsung dengan suara toa lemparan cacimaki,
saya mengucapkan itu juga karena gak ada fasilitas untuk menitipkan pikiran saya," kata Rocky Gerung.
Irma Suryani Chaniago mengatakan selama ini Rocky Gerung selalu merasa ingin dianggap pintar dan paling benar.