Ngaku Diminta Pendapat Soal Ucapan Megawati, Ernest Prakasa ke Najwa : Idup Saya Lagi Lumayan Tenang
Megawati meminta Jokowi untuk tidak memanjakan generasi milenial atau anak muda. Megawati juga mempertanyakan sumbangsih dari generasi milenial saat
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ernest Prakasa mengaku diminta pendapatnya soal statment Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pernyataan Megawati saat peresmian kantor PDIP secara daring memang menimbulkan polemik.
Megawati meminta Jokowi untuk tidak memanjakan generasi milenial atau anak muda.
Megawati juga mempertanyakan sumbangsih dari generasi milenial saat ini.
"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial.
Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" kata Megawati dalam acara peresmian kantor PDI-P secara daring, Rabu (28/10/2020) dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Ernest Singgung Campur Tangan Pemerintah : Semacam Collab Raffi Sama Atta
Baca juga: IDI Makassar Sebut Hasil Rapid Test Negatif atau Positif Palsu, Ernest Prakasa: Terus Solusinya Apa?
Baca juga: Mumtaz Rais Nazar Berenang dari Jakarta ke Labuan Bajo, Ernest : Gak Belajar dari Bapaknya Ya ?
Megawati mempertanyakan sumbangsih generasi milenial.
"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja,"kata Megawati.
Ernest Prakasa yang menjadi narasumber di Mata Najwa pada Rabu (28/10/2020) mengaku ditanya oleh Najwa Shihab soal pernyataan Megawati.
"Pertanyaan pertama @NajwaShihab ke gw adalah gimana komentar gw soal statement Bu Mega.
Duh Kak Nana idup saya lagi lumayan tenang nih," tulis Ernest Prakasa di akun Twitternya.
Baca juga: Giring Jadi Calon Presiden 2024, Ernest Prakasa Sindir Gimmik Kebablasan: Hanya Modal Popularitas
Baca juga: Anak Amien Rais Ribut dengan Pimpinan KPK karena Tak Terima Ditergur, Ernest Prakasa: Bagus!
Baca juga: Anji Minta Maaf soal Video Hadi Pranoto, Ernest Prakasa: Tetap Melempar Kesalahan pada Reaksi Publik
Pernyataan tersebut juga sempat disinggung Najwa Shihab di acara Mata Najwa.
Najwa Shihab menanyakan pendapat soal statment Megawati ini pada Praktisi Teknologi Informasi Ainun Najib.
"Saya ingin mengulang pertanyaan ketuam umu PDip ibu Megawtai Soekarnoputri apa sumbangsih anak muda," kata Najwa Shihab saat bertanya ke Ainun Najib.
Baca juga: Soroti Anji dan Hadi Pranoto Dipolisikan, Ernest Prakasa: Saya Tidak Berharap Melihat Dia Dipenjara
Baca juga: Ngeri Cerita Fetish Pria Dibungkus Kain Jarik, Ernest Prakasa Kaget Pernah Foto Bareng Sang Predator
Baca juga: Ernest Prakasa Ikut Soroti Kasus Prostitusi Artis VS: Mempermalukan Wanita, Melindungi Si Pria
Sementara itu pada Ernest Prakasa, Najwa Shihab menanyakan pendapat soal hasil survei yang menyebut kini orang makin takut menyatakan pendapat.
"Juga merasa seeprti itu, itu yang anda tangkap, takut menyatakan pendapat takut bersuara hari-hari ini ?" tanya Najwa Shihab
Ernest Prakasa mengaku kini lebih berhati-hati dalam menyatakan pendapatnya di media sosial.

"kalau takut gak, tapi lebih berhati-hati," kata Ernest Prakasa dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Najwa Shihab.
Ernest Prakasa lalu menyampaikan soal relawan Jokowi.
Menurut Ernest Prakasa seharusnya Jokowi menegur relawannya bila memang tak setuju dengan tindakan relawannya.
" sebenarnya yang perlu saya sampaikan unek-unek mumpung ada bang Fadjroel yah kadang kita melihat rakyat Indonesia dengan media sosial sekarang beropini menjadi mengerikan,
karena tiba-tiba kita dilaporin ke polisi,
yang ngelaporin memang bukan pak Jokowi tapi relawan,
yang direlawanin kalau gak setuju sama kelakukan relawannya ya ngomong maksud saya gitu,
jangan ah itu kan relawan saya bukan saya, ya gak bisa juga gitu dong kalau saya ada relawan Ernest Prakasa kelakuannya saya gak setuju saya sentil kupingnya," kata Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa juga berujar kebebasan berpendapat saat ini memang diizinkan secara formal.
"tapi secara realita saya gak bicara represifitas yang tadi diceritakan,
tapi represifitas era digital ini formatnya macem-macem,
mulai dari cyber army yang melakuiann bully,
memang smooth memang bukan dilakukan pemerintah tapi kita gak tau ini siapa orang yang melakukan teror di duania maya,
pokoknya kalau ada orang yang dianggap kritis atau menyinggung suatu institusi cara menyerang di media sosial sangat bergama sekali," kata Ernest Prakasa.