FPI Ngaku Acara Habib Rizieq Didukung Pemprov DKI, Wagub Tunjukan Bukti : Ternyata Surat Peringatan
Slamet Maarif sebelumnya mengatakan acara Maulid Nabi SAW dan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab yang menyebabk kerumunan massa telah mendapat izin d
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah pernyataan Ketua DPP FPI Slamet Maarif yang menyebut acara Habib Rizieq Shihab didukung Pemprov DKI Jakarta.
Riza Patria bahkan menunjukan bukti yang berbeda dari yang ditunjukan Slamet Maarif di Mata Najwa.
Slamet Maarif sebelumnya mengatakan acara Maulid Nabi SAW dan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab yang menyebabk kerumunan massa telah mendapat izin dari Pemrov DKI Jakarta.
"Sebelum pelaksanaan panitia pelaksanaan menyiapkan hal berkenaan protokol Covid, termasuk kerjasama dengan keluraham, kecamatan, walikota," kata Slamet Maarif dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Najwa Shihab.
"Bisa saya katakan Pemprov DKI memfasilitasi acara ini," kata Najwa Shihab..
"Membantu dalam rangka melaksakana kewajiban Pemprov DKI untuk merapkan protokol Covid," kata Slamet Maarif.
"Termasuk dengan Kepolisian ?" tanya Najwa Shihab.
Slamet Maarif mengaku sudah melakukan kordinasi dengan Kepolisian.
Menurut Slamet Maarif, panitia dari FPI untuk acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara pernikahan anak Habib Rizieq Shihab di Petamburan sudah mendpaat izin.
"Sudah sudah, karena kan kita menutup jalan, pasti kita minta izin ke Dishub untuk penutupan jalan,
kita minta tutup jalan sampai ke arah Slipi supaya bisa jaga jarak, tapi hari h kita siapkan cuci tangan, disinfektan, bagi masker, mc sudah mengumumkan,
ketua panitia mengumumkan untuk wajib menerapakn protokol Covid," kata Slamet Maarif.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria justru mengungkap hal berbeda.
Riza Patria menekankan Pemprov DKI melarang kegiatan apapun yang menimbulkan kerumunan.
"Kami punya ketentuan dan aturan, Pemrov membuat regulasi tidak boleh ada kegiatan yang melanggar protokol kesehatan, tidak boleh ada kerumunan,
jelas kami sebelum acara sudah menyampaiakn langsng bahwa tidak boleh ada kegiatan apapun yang mengahadirkan banyak orang kemudian terjadi interaksi dan berpotensi penyebran covid-19," kata Riza Patria.
Termasuk di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab di Petamburan.
Riza Patria lalu menunjukan chaptur chat WA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sebuah grup WhatsApp.
Pesan itu ditujukan Anies Baswedan untuk Wali Kota.
"Termasuk di Petamburan, saya ada WA-nya, hari kamis pada Wali Kota dari pak Gubernur, kami ada grup kordinasi wilayah DKI," kata Riza Patria.
WA dari Anies Baswedan berisi intruksi soal protokol kesehatan.
Najwa Shihab menunjukan surat-surat yang menjadi dasar FPI menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan penikahan Habib Rizieq Shihab di Petamburan.
"Kami juga dapat surat yang ditunjukan pak Slamet Maarif dari FPI," kata Najwa Shihab.
Menurut Slamet Maarif surat dari Dishub tersebut juga menuliskan untuk mendukung acara yang digelar FPI.
"Pertama dari Dishub untuk penutupan jalan, ada kalimat mendukung kegiatan kita," kata Slamet Maarif.
Riza Patria menekankan ada beda kewenangan soal penutupan jalan.
Menurut Riza Patria, kewenangan penutupan jalan ada pada Kepolisian, bukan Dishub yang mewakili Pemprov DKI Jakarta.

"Ada beda kewenangan yah, teman FPI minta datang ke kami Pemprov tidak ada kewenangan untuk jalan menjadi kewenangan Kepolisian,
bikin acara konser atau Maulid di jalan kewenangan ada di Kepolisian, ketika bertanya pada kami kordinasinya ke Polisi," jelas Riza Patria.
"Tapi sebelum jawab berkordinasi ada kata-kata mendukung itu," timpal Najwa Shihab.
Slamet Maarif menjelaskan FPI juga mendapat surat balasan dari Wali Kota untuk menjaga protokol kesehatan saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab.
"Setelah itu kita dapat surat dari walaikota isi suratnya memberikan arahan ke kita untuk menjaga protokol Covid kepada panitia, atas dasar arahan itu makanya sebelum hari h kita mempersiakapn segalanya, termasuk bagi masker, cuci tangan nyemprot disinfektan," jelas Slamet Maarif.
Najwa Shihab mengatakan surat yang disebut Slamet Maarif tersebut adalah surat peringatan, bukan arah.
"Ini sebetulnya surat peringatan yang dikirm walikota, jadi bukan surat arahan, ini surat peringatan," kata Najwa Shihab.
Riza Patira membenarkan bahwa surat yang dikirim Walikota merupakan peringatan, bukan arahan.
"Iya, ini kan ada judulnya, ini yang sanksi, himbauan pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan pernikahan,
jadi ada dua surat , surat pertama ke Habib Rizieq sebagai orangtua, " kata Riza Patria.

"Berarti salah tangkap nih FPI ketika merasa dukungan, padahal itu peringatan," kata Najwa Shihab.
Meski begitu, Slamet Maarif mengelaknya.
Ia mengaku mengerti bahwa surat balasan Walikota itu adalah surat peringatan.
"Bukan, tadikan Dishub, kalau ini mengakui ini arahan, karena ada arahan ini kewajiban Pemprov DKI, makanya panita menyiapkan segalanya termasuk ketika itu pihak polisi membantu kita membagikan masker, terbukti dari puluhan ribu yang hadir yang tertangkap kan cuma 30 orang, tinggal satu memang jaga jarak, itu memag kita akui kita tidak bisa melaksanakan karena membludaknya umat yang diluar dugaan kami," kata Slamet Maarif.
Najwa Shihab mengatakan sebetulnya membludaknya jamaah di Petamburan seharusnya tak di luar dugaan.
Pasalnya gelaran acara yang melibatkan Habib Rizieq Shihab tidak hanya hari itu saja.
"Sebetulnya tidak diluar dugaan juga dong pak Ustaz, karena tanggal1 2 acara di Jaktim sudah penuh, 13 sudah penuh apalagi tanggal 14 acara puncak yang sudah pasti akan penuh, tidak mungkin tidak sepenuh itu," kata Najwa Shihab.
"Tiap tahun mengadakan acara maulid," timpal Slamet Maarif.
"Dan selalu penuh," kata Najwa Shihab.
Hanya saja Slamet Maarif mengatakan jumlah yang hadir di Petamburan saat itu tidak seperti acara Maulid Nabi SAW seperti biasanya.
"Jumlahnya tidak sebesar itu, ketika kita dianggap melakukan kesalahan kemudian Satpol DKI memberi denda, memang faktanya ketika itu diluar kemampuan kami tidak bisa jaga jarak, sehingga kami mengakui taat hukum kami bayar denda itu," kata Slamet Maarif.(*)