Menteri KKP Ditangkap KPK

Sejumlah Tokoh Tanggapi Kabar Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Luhut : Kita Ikut Prihatin

Dikutip dari Kompas TV, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku mengaku baru mendapat kabar dari pemberitaan.

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
kolase Kompas.com
Luhut Binsar Pandjaitan tanggapi kabar Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK 

"Kita himbau agar semua pihak yang terlibat menghormati proses yang sedang berlangsung," sambungnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Panjaitan(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Panjaitan(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA) (Kompas.com)

Tanggapan Pakar Hukum

Tak cuma Luhut, pakar Hukum Pidana dan mantan hakim, Asep Iwan Iriawan juga turut mengurai tanggapan.

Dalam tayangan Kompas TV pagi ini, Rabu (25/11/2020), Asep Iwan Iriawan tanggapi penangkapan Menteri KKP oleh KPK yang diduga terkait ekspor benih lobster.

“Saya yakin ini akan diproses lebih lanjut, kalau tidak diproses ini merupakan taruhan besar nama KPK karena telah menangkap setingkat menteri," ujar Asep Iwan Iriawan.

Asep Iwan Iriawan juga meminta Presiden Joko Widodo untuk terbuka dan terang benderang, dalam kasus penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

"Presiden harus terang benderang dan terbuka, jika menterinya terlibat kasus korupsi," sambung Asep Iwan Iriawan.

Asep merasa yakin, bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan sembarangan menangkap pejabat setingkat menteri.

Pakar hukum pidana dan mantan hakim Asep Iwan Iriawan.
Pakar hukum pidana dan mantan hakim Asep Iwan Iriawan. (Sumber: Tribunnews.com)

“Saya yakin KPK akan memprosesnya. KPK harus melanjutkan kasus ini, kalau tidak dilanjutkan, kepercayaan terhadap KPK akan runtuh,” tambah Asep Iwan Iriawan.

Menurut Asep, ‘permainan’ di laut sempat berhenti ketika Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dipimpin oleh Menteri Susi Pudjiastuti.

Namun ketika Susi diganti oleh Menteri Edhy, peraturan tentang ekspor benur diganti oleh Menteri Edhy, sehingga ‘permainan’ ini dilanjutkan kembali.

“Kasus benur ini adalah kasus ageng (sangat besar). Permainan nilai uangnya sangat besar. Kita bersyukur pada Tuhan karena KPK bisa menerobos permainan ini,” imbuh Asep Iwan Iriawan.

Baca juga: KPK Sebut Edhy Prabowo Ditangkap di Bandara Soeta Terkait Ekspor Benur

Baca juga: Polisi Tetapkan Ketua FPI Pekanbaru dan Seorang Anggotanya Sebagai Tersangka

Kontroversi Kebijakan Edhy Prabowo

Sebelum namanya ramai diperbincangkan hari ini, Edhy Prabowo nyatanya dikenal sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju yang kebijakannya kerap mendapat sorotan.

Sebab, Edhy Prabowo telah melakukan sejumlah perombakan aturan yang ada di kementeriannya.
Beberapa aturan baru itu menghapus regulasi lama yang dibuat pendahulunya, Susi Pudjiastuti.

Hal itu menjadi polemik lantaran Edhy dianggap mengutak-atik aturan yang dinilai sudah sesuai jalur yang diterbitkan Menteri KKP sebelumnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved