Samakan Laskar FPI dengan Tentara, Politikus Gerindra Desmond Bingung : Mau Perang Sama Siapa ?

Desmond Junaidi Mahesa langsung menyampaikan kebingungannya atas fungsi Laskar FPI pada keluarga korban tewas dalam insiden Polisi dengan anggota FPI

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Youtube TV Parlemen
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa mempertanyakan fungsi laskar FPI 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengaku heran dengan fungsi Laskar FPI.

Desmond Junaidi Mahesa langsung menyampaikan kebingungannya atas fungsi Laskar FPI pada keluarga korban tewas dalam insiden Polisi dengan anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek.

Desmond Junaidi Mahesa menanggapi pernyataan keluarga korban saat Rapat Dengar Pendapat Umum ( RDPU) di DPR.

Awalnya paman korban Andi Oktiawan, Umar menuturkan soal pertanyaan Desmond Junaidi Mahesa.

"Saya hanya klarifikasi, karena begini, tadi sudah saya terangkan bahwasanya ini rombongan Imam untuk mengaji keluarga,

datang di perjalanan jam 22.00 itu untuk rombongan keluarga diiringi dua mobil laskar di depan,

dua di belakang, seperti itu," kata Umar dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TV Parlemen.

Baca juga: FPI Sebut Habib Rizieq dan 5 Tersangka Lainnya Akan Penuhi Panggilan Polisi

Baca juga: FPI Minta Surat Panggilan Pemeriksaan ke Polda Metro, Pasca Habib Rizieq Jadi Tersangka

Umur menekankan rombongan tersebut bukan untuk perang.

"Jadi ini bukannya perang, bukannya perang.

Kalau perang, semua bawa senjata, Pak." kata Umar.

Desmond Junaidi Mahesa juga sempat menanyakan soal sebutan Laskar khusus.

Baca juga: Minta Pemerintah Tengahi Kasus FPI dan Polisi, Rocky Gerung Sindir Jokowi : Lagi ke Dokter Gigi

Baca juga: Pasca Insiden Penyerangan dan Pemakaman 6 Laskar, Begini Suasana Markas FPI Puncak Bogor

"Kedua, tadi, untuk ketahui, laskar khusus, itu saya nggak ke situ, nggak tahu ya,

mungkin khusus itu khusus pada saat itu yang ditugaskan oleh Imam (HRS)," katanya.

Baca juga: Enam Jenazah Diduga Pengikut HRS Dimakamkan di Megamendung, Laskar FPI Jaga Ketat

Baca juga: Kuasa Hukum Pastikan Jenazah Laskar FPI akan Dimakamkan di Megamendung Bogor

Umar lalu menanyakan soal kepemilikan senjata api yang disebut Polisi merupakan milik anggota FPI.

"Dan masalah pistol, sekarang ini logikanya, pistol kayaknya sudah tahu harganya berapa mungkin ya.
Laskar ini pejuang-pejuang Islam ini suka rela dengan hati nurani,

mau beli baju aja pakai nyicil, sekarang gimana bisa punya ada senjata seperti itu," kata Umar.

Desmond Junaidi Mahesa merasa heran dengan fungsi Laskar FPI.

Baca juga: Polemik Rekaman Suara Diduga Pengikut Rizieq Shihab Sebelum Penembakan, FPI Terima VN Rintihan

Desmond Junaidi Mahesa mengatakan istilah Laskar sama dengan tentara yang biasa dipakai untuk menghadapi perang.

"Kalau ini Laskar kan tentara, ini bingung juga saya,

Laskar ini tentara untuk perang juga, perang sama siapa ?

ini lho saya juga jadi bingung, kalau ini Laskar ini kan perang juga gak bener ini, " kata Desmond Junaidi Mahesa.

Baca juga: CCTV Sekitar Lokasi Penembakan Laskar FPI Rusak 6 Desember, Baru Diperbaiki Keesokan Harinya

Enam Anggota FPI yang tewas ditembak mati Polisi
Enam Anggota FPI yang tewas ditembak mati Polisi (Istimewa)

Desmond Junaidi Mahesa merasa dengan penggunaan istilah Laskar FPI sama seperti dalam kondisi perang.

Baca juga: FPI Bantah Menyerang Polisi, Munarman : Laskar Tidak Memiliki Senjata Api

Baca juga: Habib Rizieq Disebut Ada di Lokasi saat Pengawalnya Diduga Serang Polisi, FPI : 6 Laskar Hilang

"Saya pimpinan Komisi III melihat hal ini kaya negara ini dalam keadaan perang semua,

kalau udah Laskar-laskaran sama saja zaman kita laskar pra revoulsi,

kakek saya juga komandan Laskar, tapi tujuannya kemerdeka,

nah laskar sekarang tujuannya apa ? mau mendirika negara islam ? itu melanggar konstitusi," kata Desmond Junaidi Mahesa.

Desmond Junaidi Mahesa menekankan soal seperti ini harus sangat hati-hati.

"Kalau begini menurut saya harus hati-hati, jangan sampai Indonesia yang sudah damai di tengah problemnya yang sangat banyak kok berantem sama kita,

emang kita mau membubarkan negara ini ? kan tidak,

yang saya pahami habib tidak mau membubarkan agama kan,

kita hati-hati sebagai anak bangsa jangan di antara kesannya mau perang-perangan, kalau perang-perangan kita juga yang jadi lucu," kata Desmond Junaidi Mahesa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved