10 Miliarder Dadakan Saat Pandemi 2020, Mereka Ilmuwan dan Pengusaha yang Ciptakan Vaksin Covid-19
Dilansir dari Forbes, Rabu (30/12/2020), berkat rentetan terobosan tersebut, sejumlah Miliarder baru muncul pada 2020 dari jagat kesehatan.
Hingga 2019, dia juga bekerja sebagai profesor di University of British Columbia, tetapi pada akhirnya memutuskan untuk berfokus penuh di AbCellera.
Keputusan tersebut tampaknya tepat mengingat kepemilikan sebesar 23 persen di perusahaan tersbut membuat dirinya masuk klub pendatang Miliarder terbaru.
AbCellera sendiri berhasil melantai di Nasdaq pada 11 Desember 2020.
Pemerintah AS telah memesan 300.000 dosis bamlanivimab, antibodi yang ditemukan AbCellera dalam kemitraan dengan Eli Lilly yang menerima persetujuan FDA sebagai pengobatan Covid-19 pada November.
6. Timothy Springer

Kekayaan bersih: 2 miliar dollar AS (Rp 28,2 triliun)
Sebagai ahli imunologi dan profesor kimia biologi dan farmakologi molekuler di Universitas Harvard, Springer adalah investor pendiri di Moderna pada 2010.
Saat itu, dia menanamkan modal sekitar 5 juta dollar AS untuk perusahaan tersebut. Satu dekade kemudian, 3,5 persen sahamnya sekarang bernilai sekitar 1,6 miliar dollar AS.
Springer dikenal sebagai sosok yang aktif berinvestasi di bidang biotek, di mana dirinya memiliki saham kecil di perusahaan publik Scholar Rock and Morphic Therapeutic.
Springer berhasil mendapatkan bayaran terbesarnya pada 1999. Saat itu, dia menjual LeukoSite, perusahaan bioteknologi yang dia dirikan pada 1993 kepada Millennium Therapeutics seharga 635 juta dollar AS.
7. Sergio Stevanato
Kekayaan bersih: 1,8 miliar dollar AS (Rp 25,4 triliun)
Stevanato adalah presiden dari perusahaan kemasan medis Italia Stevanato Group.
Perusahaan tersebut adalah produsen botol kaca terbesar kedua di dunia dan pemasok botol kaca terkemuka untuk lebih dari 40 vaksin Covid-19.
Didirikan di pinggiran Venesia pada 1949 oleh ayahnya yang bernama Giovanni, perusahaan itu saat ini dijalankan anak-anak Sergio, yakni Franco dan Marco, yang masing-masing menjabat sebagai CEO dan wakil presiden.
Perusahaan yang sekarang bernilai 700 juta dollar AS ini pun juga merupakan produsen pena insulin terbesar di dunia.
Selain itu, juga membuat mesin yang mampu mensterilkan, dan mengemas miliaran botol, jarum suntik, dan produk kaca lainnya.
8. Robert Langer
Kekayaan bersih: 1,5 miliar dollar AS (Rp 21,2 triliun)
Dikenal sebagai "Edison of Medicine" untuk pekerjaannya di bidang teknis biomedis, Langer sendiri adalah profesor teknik kimia di Institut Teknologi Massachusetts.
Dia merupakan investor awal dari Moderna pada 2010, di mana hingga kini, dia belum pernah menjual sahamnya.
Setidaknya, 3 persen saham yang dimiliki Langer saat ini dilaporkan sudah bernilai sekitar 1,5 miliar dollar AS.
Langer juga memiliki investasi kecil di perusahaan rintisan bioteknologi SQZ Biotechnologies dan Frequency Therapeutics yang diperdagangkan secara publik, dimana keduanya didirikan mahasiswa pascadoktoral dari labnya.
Sekarang ini, Langer sudah memegang lebih dari 1.400 paten yang telah dilisensikan lebih dari 400 kali kepada perusahaan farmasi dan medis.
9. Premchand Godha
Kekayaan bersih: 1,4 milliar dollar AS (Rp 19,7 triliun)
Godha memulai kariernya sebagai akuntan sewaan sebelum memasuki sektor farmasi pada 1975.
Ketika itu, Godha berhasil mengakuisisi pembuat obat yang berbasis di Mumbai, Ipca Labs, dalam kemitraan dengan keluarga superstar Bollywood Amitabh Bachchan.
Ipca Labs merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi obat generik dan bahan-bahan farmasi.
Lalu, perusahaan melihat harga sahamnya hampir dua kali lipat pada tahun ini sebagian karena produksi dan penjualan tinggi terhadap obat antimalaria hydroxychloroquine yang dianggap kontroversial.
Obat itu sendiri pada awalnya berpotensi menjadi sebuah obat penyembuh dari pandemi sebelum akhirnya penggunaannya dilarang oleh WHO karena dianggap tidak memiliki efek terhadap angka kematian akibat Covid-19.
10. August Troendle
Kekayaan bersih: 1,3 miliar dollar AS (Rp 18,3 triliun)
Troendle adalah seorang CEO sekaligus pendiri Medpace, perusahaan yang melakukan kontrak dan uji klinis untuk perusahaan farmasi.
Sebelum mendirikan Medpace pada 1992 dan mempublikasikannya pada 2016, dokter lulusan Universitas Maryland tersebut bekerja di pengembangan farmasi raksasa Swiss Novartis.
Lab Medpace menangani keseluruhan layanan farmasi, mulai dari tes usap dan antibodi untuk Covid-19 hingga menjalankan uji klinis kompleks terhadap vaksin.
Forbes sendiri memperkirakan bahwa Troendle, yang memiliki sekitar 21 persen saham Medpace, sekarang bernilai sekitar 1,3 miliar dollar AS.
Angka tersebut pun menjadikan Troendle sebagai pengusaha perawatan kesehatan terbaru yang bergabung dengan klub Miliarder pada 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Ilmuwan dan Pengusaha Kesehatan yang Jadi Miliarder 2020, Siapa Saja Mereka?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/30/103000565/10-ilmuwan-dan-pengusaha-kesehatan-yang-jadi-Miliarder-2020-siapa-saja?page=all#page2.
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L