10 Miliarder Dadakan Saat Pandemi 2020, Mereka Ilmuwan dan Pengusaha yang Ciptakan Vaksin Covid-19
Dilansir dari Forbes, Rabu (30/12/2020), berkat rentetan terobosan tersebut, sejumlah Miliarder baru muncul pada 2020 dari jagat kesehatan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hampir setahun kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan, China pada Desember 2019, dunia bisa saja mendekati awal dari berakhirnya pandemi.
Hal ini setelah ditemukannya vaksin untuk virus yang telah menewaskan lebih dari 1,7 juta orang di seluruh dunia.
Selain itu, proses vaksinasi Covid-19 sudah mulai berlangsung di AS, Inggris dan negara-negara lain, di mana perawatan antibodi menjanjikan membantu dokter melawan penyakit dengan lebih efektif.
Dilansir dari Forbes, Rabu (30/12/2020), berkat rentetan terobosan tersebut, sejumlah Miliarder baru muncul pada 2020 dari jagat kesehatan.
Adapun kekayaan mereka didorong oleh lonjakan pasar saham saat investor berbondong-bondong ke perusahaan dalam pengembangan vaksin, perawatan, perangkat medis, dan hal lain yang berkaitan dengan kesehatan.
Secara keseluruhan, Forbes menemukan 50 Miliarder baru yang muncul di sektor perawatan kesehatan pada 2020 ini.
Berikut ini adalah 10 Miliarder baru yang mendapatkan penghasilannya dari usaha peralatan medis hingga pengembangan vaksin dari Covid-19, seperti dilansir dari Forbes:
Baca juga: Vaksin Covid-19 Akan Segera Beredar, Tak Semua Orang Bisa Diberi Vaksin, Ini Daftarnya
Baca juga: 927 Orang Di Kota Bogor Masih Sakit Covid, Bima Arya Targetkan 3 Hal di Tahun 2021
1. Ugur Sahin
Kekayaan bersih: 4,2 miliar dollar AS (Rp 59,4 triliun)

Ugur Sahin dan istrinya Özlem Türeci adalah dua ilmuwan Jerman keturunan Turki yang ada di balik sukses Biontech yang siap luncurkan vaksin corona pertama di dunia.
Dokter kelahiran Turki ini mendirikan BioNTech di Mainz, Jerman pada 2008 bersama istrinya, Ozlem Tureci, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Petugas Medis perusahaan.
Sahin, kini memiliki 17 persen saham dari perusahaan bioteknologi tersebut. Saham dari BioNTech telah meningkat 160 persen sejak Januari didukung keberhasilan vaksin Covid-19 yang dikembangkan dalam kemitraan dengan Pfizer.
Pengembangan vaksin dari kedua perusahaan tersebut, sudah dinyatakan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat) 95 persen efektif dalam melawan virus Covid-19.
Dosis pertama dari vaksin itu sendiri diluncurkan di Inggris pada 8 Desember dan di AS pada 14 Desember, dengan lebih banyak dosis disediakan untuk Uni Eropa, Jepang dan Kanada.
Sebelumnya, Sahin dan sang istri mendirikan perusahaan biofarma Ganymed Pharmaceuticals pada 2001.