Sriwijaya Air Jatuh
Tangis Anak Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Kenang Pertanyaan Terakhir Bapak Soal Solat di Bandara
Pertanyaan menjadi yang terakhir didengar Irfan sebelum ayah dan ibu bersama adik serta keponakannya naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Di situlah komunikasi terkahir kami, ada video yang sempat viral itu adik saya pamit kemaren sudah 3 minggu di Bandung, pulang ke Pontianak,
itulah benar-benar komunikasi terkahir saya ke bapak ibu, adik dan anggota keluarga yang lain," kata Irfan.
Tak ada firasat apapun yang dirasakan Irfan.
Hanya saja ada satu pertanyaan sang ayah yang membuat Irfan haru.
Baca juga: Cerita Saksi Mata saat Sriwijaya Air 182 Jatuh ke Laut, Ombak Naik: Kami Lagi di Tengah Laut
Baca juga: Cerita Adik Sempat Bingung Ada Nama Kakak Sepupunya di Pesawat Sriwijaya Air : Dia Pramugari NAM Air
"Firasat sebenarnya gak ada, cuma waktu mau berangkat ayah saya bertanya,
beliau kalau solat jarang dijamak, tiba-tiba beliau nanya ke saya,
'boleh gak yah bapak jamak solat zuhur dengan ashar'.

saya bilang boleh pak, 'bapak kan lagi safar, kan bapak gak tau nyampe ke Pontianak jam berapa, bapak juga gak tau mau mampir dulu kemana'," kata Irfan.
Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh 4 Menit Usai Terbang, Pakar Duga Karena Elevator Copot: Kalau Rusak Terjun Bebas
Baca juga: Tim DVI RS Polri Terima 40 Sampel DNA dari Keluarga Korban Sriwijaya Air, Ini Rinciannya
Betty Saprianti membenarkan sepupunya, Ratih Windania merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.
"Iya dia sepupu saya," kata Betty kepada TribunnewsBogor.com.
Betty mengatakan Ratih Windania naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 bersama anaknya, kedua orang tua dan seorang sepupunya.

"Kalau suaminya di Bandara Pontianak, nunggu di sana," kata Betty.
Menurut Betty, Ratih Windania ke Jakarta dalam rangka liburan.
Sebelum ke Jakarta, menurut Betty, Ratih Windania sempat menyambangi kakaknya di Bandung.
"Dia liburan dia ke Bandung ke abangnya," kata Betty.