Kronologi Siswi SMA Digerayangi Tabib Palsu saat Berobat, Korban Pasrah Seusai Diminta Lepas Pakaian

Pria berusia 39 tahun itu rupanya berkali-kali mencabuli seorang seorang gadis berusia 17 tahun berisial AS.

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
ist/Suryamalang.com
ilustrasi siswi SMA 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang siswi SMA pasrah saat tubuhnya digerayangi tabib palsu.

NH alias Tomo diciduk polisi lantaran memperdaya seorang siswi SMA dengan praktik pengobatan alternatif.

Pria berusia 39 tahun itu rupanya berkali-kali mencabuli seorang seorang gadis berusia 17 tahun berisial AS.

Korban AS merupakan pasien dari NH.

FOLLOW JUGA:

Sebab, NH mengaku sebagai tabib dan dapat menyembuhkan penyakit.

Bukan hanya sekali, pelaku dikabarkan sudah berkali-kali menggerayangi tubuh korban dengan berdalih pengobatan.

Baca juga: Pengakuan Siswi SMP Dipaksa Layani Kakak Tiri Hingga Hamil: Pintu Dikunci, Saya Suruh Lepas Pakaian

Saat ini, tabib palsu yang juga warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar itu sudah diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pelaku sudah diamankan di rumahnya, Senin (11/1) pagi. Itu setelah dilaporkan orangtua korban kalau anaknya menjadi korban nafsu bejat si dukun itu," kata Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela, Rabu (13/1/2021).

Kronologi

Nasib apes yang dialami As gadis kelas 2 SMA itu berawal saat korban dan orangtuanya melakukan pengobatan alternatif.

Pada 2019 lalu, korban mendatangi rumah pelaku bermaksud mengobati penyakit kista yang dideritanya.

Informasinya, orangtua korban diberi tahu temannya kalau ada tabib yang bisa mengobati berbagai penyakit.

"Pertama kali korban dibawa ke rumah pelaku itu awal tahun 2019. Saat itu korban diantarkan ibunya," kata AKBP Leonard M Sinambela menceritakan dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id.

Baca juga: Pengakuan Siswi SMP Ajak Nikah Pacar Seusai Menginap: Mau Pulang ke Rumah Takut Dimarahi Ibu

Pelaku pencabulan bermodus pengobatan alternatif yang juga warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan (tengah) dibawa kembali ke tahanan Polres Blitar, Rabu (13/1/2021).
Pelaku pencabulan bermodus pengobatan alternatif yang juga warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan (tengah) dibawa kembali ke tahanan Polres Blitar, Rabu (13/1/2021). (surya/imam taufiq)

Namun saat itu pelaku menyuruh gadis itu masuk ke kamar.

Sementara ibu kandung korban, disuruh menunggu di ruang tamu rumah pelaku.

Saat korban diterapi, pelaku menyuruh korban untuk melepas pakaiannya.

"Alasannya, itu untuk melihat seberapa parah penyakit kista yang diderita korban.

Karena alasannya itu, korban tidak curiga dan menurut," paparnya.

Korban Pasrah

Lelaki yang sudah memiliki istri dan punya dua orang anak ini rupanya mulai menjalankan modus jahatnya.

Begitu melihat korban sudah melepas semua pakaiannya.

Pelaku NH pun tak menyia-nyiakan kesempatan dengan dalih pengobatan.

Saat itu, pelaku meraba-raba bagian terlarang korban.

Baca juga: Pengakuan Siswa yang Ramai-ramai Gerayangi Tubuh Siswi SMK di Kelas: Torang Cuma Bakusendu

Ilustrasi pencabulan
Ilustrasi pencabulan ()

Meskipun korban sempat berontak, namun akhirnya gadis berusia 17 tahun itu pasrah lantaran pelaku beralasan sedang mendeteksi penyakit korban.

"Korban sudah berontak namun pelaku membohonginya kalau yang ia lakukan adalah untuk kesembuhan penyakit korban.

Akhirnya korban tak berdaya," tambah kapolres.

Dan setelah pengobatan abal-abal pertama itu, pelaku jadi ketagihan.

Sudah 13 Kali

Aksi biadab pelaku kepada siswi SMA ternyata sudah belasan kali.

Berdasrakan pengakuan orangtua korban, terhitung sudah 13 kali ia membawa anak gadisnya ke rumah pelaku.

Dan orangtua korban tidak tahu, selama itu pula anaknya diperlakukan tidak senonoh saat di dalam kamar.

"Puncaknya, pada 14 Nopember 2020 lalu, pelaku meminta uang Rp 3 juta pada orangtua korban.

Alasannya buat biaya pengobatan dan USG (Ultrasonografi), sehingga membuat ibu korban curiga," paparnya.

Meski curiga, namun permintaan pelaku tetap dituruti.

Saat itu juga, ibunya menyerahkan uang Rp 3 juta.

Namun sang ibu kemudian bertanya pada anaknya soal cara pelaku mengobatinya.

Ia heran bahwa pelaku akan melakukan USG padahal itu adalah pengobatan alternatif dan tak ada kaitannya dengan kehamilan.

Akhirnya korban pun mengungkapkan perbuatan bejat pelaku.

Ia menuturkan, setiap kali berobat dirinya dicabuli.

"Mendengar cerita anaknya, orangtunaya tidak terima.

Apalagi selama hampir setahun penyakitnya tidak juga sembuh," paparnya.

Belajar dari medsos

Pelaku NH mengaku bukan tabib atau orang yang bisa mengobati penyakit sebagaimana yang diyakini korbannya.

Itu hanya modus agar mendapatkan mangsa, yang bisa dijadikan pemuas nafsu bejatnya.

Baca juga: Pengakuan Pria yang Bercinta dengan Gadis 16 Tahun di Mobil: Sekali Kencan Rp 4 Juta

Ilustrasi dukun
Ilustrasi (net)

Menurutnya, praktik pengobatakn alternatif yang dilakoninya belajar dari media sosial atau mesos.

"Saya nggak bisa apa-apa dan belajar mengobati penyakit itu dari medsos.

Ketika mendapat pasien dengan keluhan terkena kista, saya kasih minum air putih dan diam-diam saya beri larutan suplemen (Imogen).

Itu saya ketahui dari membaca medsos," ujar pelaku.

Selama ini, NH merupakan lelaki pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan.

(TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved