Pengakuan Pembunuh Janda Muda Asal Subang di Bali: Korban Tewas Usai Berhubungan Badan
Setelah menghabisi nyawa korban, diketahui pelaku melarikan diri ke kampung halamannya dan membawa barang-barang berharga milik korban di TKP.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kematian janda muda adal Subang di homestay bali akhirnya terungkap.
Perempuan asal Subang, Jawa Barat itu rupanya dibunuh lelaki yang memasan jasa kencan dengannya.
Seperti diketahui, kematian janda muda asal Subang berinisial DFC sempat menjadi misteri.
Perempuan berusia 24 tahun itu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali pada 16 Januari 2021 lalu.
Baca juga: KRONOLOGI Ayah Kandung Tewas Dibacok Anaknya Sendiri, Curiga Karena Masakan Orangtuanya Asin
Baca juga: Cerita Gadis SMA 2 Tahun Dinodai Kakeknya, Awalnya Korban Diraba saat Tidur di Kamar: Terpaksa
Setelah sebulan kematian korban, polisi pun berhasil menangkap pelaku.
Pelaku pembunuhan diketahui bernama Wahyu Dwi Setyawan (24) yang memesan jasa kencan dengan korban.
Wahyu berhasil ditangkap pihak Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan di wilayah Dusun Krajan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada hari Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 20.00 wita.

Pelaku ditangkap di kampung halamannya di Jember, Jawa Timur.
"Ia ditangkap di kampung halamannya setelah mendapat informasi dari masyarakat. Ternyata pelaku bersembunyi di sana (Jember)," ujar sumber di kepolisian, Sabtu (13/2/2021).
Dalam keterangan pelaku saat diinterogasi, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa korban dengan menggunakan senjata kerambit yang dibawanya dan disembunyikan di dalam saku celana pendek pelaku.
Setelah menghabisi nyawa korban, diketahui pelaku melarikan diri ke kampung halamannya dan membawa barang-barang berharga milik korban di TKP.
"Usai menghabisi nyawa korban, pelaku ini kabur ke kampung halamannya dan membawa barang berharga korban," lanjut sumber kepolisian mengutip Tribun Bali.
Lanjutnya, kasus ini berawal dari pesan singkat yang ada di aplikasi MiChat.
Pelaku dan korban bertemu hingga berakhir dengan peristiwa berdarah.