Pengakuan Pembunuh Janda Muda Asal Subang di Bali: Korban Tewas Usai Berhubungan Badan

Setelah menghabisi nyawa korban, diketahui pelaku melarikan diri ke kampung halamannya dan membawa barang-barang berharga milik korban di TKP.

Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Tribun Bali/Rizal Fanany
Anggota Kepolisian membawa Wahyu Dwi Setiawan, Tersangka kasus pembunuhan di homestay Batanghari saat konferensi Pers di Dit Reskrimum Polda Bali, Denpasar, Senin 15 Februari 2021. Pelaku pembunuhan gadis asal subang ini ditangkap di rumah mertuanya kota Jember. 

Pelakunya adalah Wahyu Dwi Setyawan 23 tahun asal Dusun Krajan, Kelurahan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Sebelum kasus pembunuhan yang ini terjadi, diketahui pelaku tinggal sehari-hari di Jalan Pulau Kawe, Pedungan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Pria yang ternyata sudah memiliki istri ini, diduga nekat melakukan aksi pembunuhan lantaran ingin menguasai barang milik korbannya.

Namun sebelum hal itu dilakukan, pelaku diketahui membooking korban Dwi Farica Lestari (23) perempuan asal Subang, Jawa Barat terlebih dahulu melalui aplikasi pesan singkat MiChat.

Wahyu Dwi Setyawan yang berada di kamar korban datang pada Sabtu 16 Januari 2021 dini hari.

Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku saat itu datang ke TKP menggunakan helm ojek online (ojol), jaket berwarna merah dan celana jeans pendek.

Namun beberapa saat kemudian, beberapa saksi di TKP mendengar beberapa kali jeritan dari kamar korban.

Sekitar pukul 02.30 wita, saksi dan pemilik tempat homestay dikejutkan dengan kabar meninggalnya korban yang tidak wajar.

Pada tubuh korban, kasur dan lantai kamar korban terlihat banyak darah, Dwi Farica bahkan terlihat telanjang saat ditemukan.

Posisi korban saat ditemukan sudah berada di lantai dengan posisi tengkurap, bahkan terlihat luka-luka di leher korban.

"Diduga habis berhubungan badan terus pelakunya membunuh korbannya," ujar sumber, Sabtu 13 Februari 2021.

Kesaksian tetangga kamar

Sempat terdengar suara gaduh sebelum korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Hal itu diungkap oleh Dianty (22) tetangga kamar korban.

Baca juga: Kubur Ibu di Lubang sebagai Tumbal Demi Harta Karun, Arifudin Menyesal : Berliannya Belum Dapat

Baca juga: Habisi Penjaga Cefe, Pria Ngaku Emosi Pacarnya Diganggu, Terkuak Setelah Makam Korban Dibongkar

Ia mengungkapkan sempat mendengar suara gaduh di kamar DFL sekira pukul 01.20 Wita.

Diketahui bahwa korban menempati kamar nomor 2 di lantas dua penginapan.

Korban sempat makan di kamar saksi da beberapa kali keluar masuk di kamar saksi.

Kemudian sekira pukul 01.40 Wita saksi tertidur, namun selang beberapa saat ia mendengar suara teriakan dan berisik berupa suara kaki 'gedebuk-gedebuk'.

Saksi pun merasa curiga.

Hingga akhirnya Dianty berinisiatif menghubungi korban melalui pesan WhatsApp.

"P P, aman yuk, gedebag gedebeg sih siapa. P P aman...," tulis Dianty dalam pesan singkatnya ke korban.

Anggota Kepolisian membawa Tersangka kasus pembunuhan di homestay Batanghari saat konferensi Pers di Dit Reskrimum Polda Bali, Denpasar, Senin 15 Februari 2021. Pelaku pembunuhan gadis asal subang ini ditangkap di rumah mertuanya kota Jember.
Anggota Kepolisian membawa Tersangka kasus pembunuhan di homestay Batanghari saat konferensi Pers di Dit Reskrimum Polda Bali, Denpasar, Senin 15 Februari 2021. Pelaku pembunuhan gadis asal subang ini ditangkap di rumah mertuanya kota Jember. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Saat itu, pesan WhatsApp dan telepon Dianty tak kunjung direspons.

"Setelah saya chat dia, tapi gak ada bales. Beberapa kali saya telepon juga gak diangkat sama dia," ujar Dianty, Sabtu (16/1/2021).

Merasa khawatir, saksi pun meminta tolong penjaga penginapan untuk mengecek korban di kamar.

Petugas jaga Apris Misak (25) pun datang dan saksi Dianty mengetuk pintu kamar korban namun tetap tidak ada jawaban.

Pintu korban saat itu terkunci dari dalam, kemudian penjaga penginapan mengecek dengan mengintip lewat belakang dan masuk melalui kamar nomor tiga.

Tak lama kemudian, Apris mengatakan jika di kamar korban terdapat banyak darah.

"Saat dilihat kondisi korban sudah penuh darah dan posisi telungkup," tambahnya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/ Tribun Bali)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved