Pusdiklatwas BPKP Ciawi Jadi Pusat Isolasi Pasien Covid-19 OTG Kota Bogor
Pemkot Bogor melakukan perjanjian kerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tentang Pusat Isolasi Pasien Covid-19.
Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh menyatakan, melalui kerja sama ini menjadi langkah nyata dan kontribusi BPKP dalam membantu Kota Bogor dalam menghadapi dan menangani Covid-19.
"Harus ada wujud sebagai kontribusi kami kepada masyarakat. Saya perintahkan seluruh BPKP se-Indonesia harus punya kontribusi dimanapun berada, harus punya manfaat bagi orang lain. Inilah wujud kita sebagai unsur aparatur negara dan menjadi suatu kebanggan bagi kami. Atas nama BPKP silahkan digunakan, tentunya kami senang bisa berkontribusi dan bisa memberi manfaat, khususnya bagi masyarakat Kota Bogor," katanya.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menuturkan, kapasitas yang ada di Kampus 2 Pusdiklatwas BPKP Ciawi untuk isolasi ada 64 kamar dengan 128 tempat tidur yang diprioritaskan bagi pasien OTG dan gejala ringan.
Berdasarkan kesepakatan, durasi kerja sama selama 3 bulan. Selanjutnya akan ada penyesuaian selama belum digunakan untuk pusat pendidikan dan pelatihan.
“Kita sudah mempersiapkan tenaga kesehatannya, dokter, perawat, tenaga administrasi, CS dan drivernya. Stand by 1 ambulance 24 jam yang dibagi 3 shift. Mekanisme penjemputan pasien tetap sama seperti sebelumnya, penjemputan dan penghantaran pasien melalui layanan 119, jadi tidak datang atau pulang sendiri, tetapi akan dikoordinir Dinkes,” kata Retno.(*)