Cerita saat di Rutan, Gilang Mantan JAD Diperlakukan Begini oleh Sesama Anggota, Najwa Shihab Kaget
Kini bebas dari penjara, Gilang mengaku tak lagi tergabung dalam jaringan teroris JAD.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
"Pernah ada. Cuma tutorial itu berbentuk fisik. Untuk menyiapkan fisik kita, gimana caranya kita itu kuat dan siap di medan tempur," kata Gilang.
"Apa saja pelatihan yang Gilang ikuti ?" tanya Najwa Shihab lagi.
"Naik gunung, berenang, dan bela diri," pungkas Gilang.
FOLLOW US :
Ditanyai Najwa Shihab perihal pelatihan lain, Gilang menjawab dengan lugas.
Bahwa kala masih berada di dalam jaringan JAD, dirinya hanya diminta untuk latihan fisik, bukan hal lain yang berkaitan dengan membuat bahan peledak atau penyerangan.
"Apakah diajarkan secara spesifik cara membuat bahan peledak, menyerang ?" tanya Najwa Shihab.
"Di jaringan saya enggak disuruh seperti itu. Jadi kita fokusnya ke latihan fisik. Karena menurut amir saya, kita fisik dulu di sini, baru nanti di Suriah dilatih militer," ungkap Gilang.
Baca juga: Disebut Antar Terduga Teroris untuk Serang Mabes Polri, Sosok Pria di Dalam Mobil Masih Misterius
Lebih lanjut, Gilang pun mengurai ajaran yang ditanamkan JAD kepadanya.
Kala itu, Gilang diberi pemahaman bahwa polisi adalah musuh.
Namun saat itu, Gilang hanya difokuskan untuk menyiapkan fisik guna membela umat islam di Timur Tengah, bukan untuk menyerang polisi di tanah air.

"Apakah diajarkan misalkan menyerang yang berbeda, kepada polisi, itu sesuatu yang disampaikan ?" tanya Najwa Shihab.
"Kalau di jaringan dijelaskan kalau polisi itu ansor thougut, musuh kita juga. Cuma di jaringan saya, fokusnya untuk keberangkatan ke Timur Tengah," akui Gilang.
Waktu itu tugas Gilang adalah sebagai kurir yang mengirimkan uang ke Filipina.
Setelah mengirimkan uang ke Filipina, Gilang dijanjikan akan diberangkatkan ke Filipina lalu ke Suriah.