Cerita Gadis 15 Tahun Pasrah Dipaksa Pacar Layani Puluhan Pria di Kosan : Tarifnya Rp 400 Ribu

Bukan hanya sekali, wanita berinisial PU ini juga sudah puluhan kali melayani pria hidung belang yang telah memesan jasanya.

Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gadis remaja berusia 15 tahun cuma bisa pasrah saat dipaksa berhubungan intim dengan pria hidung belang.

Bukan hanya sekali, wanita berinisial PU ini juga sudah puluhan kali melayani pria hidung belang yang telah memesan jasanya.

Korban dikabarkan dipaksa menjadi PSK (pekerja seks komersial) oleh pacarnya sendiri yakni AT pria berusia 21 tahun.

Bahkan, korban sampai menderita penyakit kelamin hingga harus menjalani operasi oleh tim dokter.

Dokter mendiagnois PU menderita penyakit kelamin diduga akibat mendapat tindakan asusila.

"Alhamdulillah sudah operasi, kondisi anak saya baik setelah menjalani operasi," ujar ayah korban.

Baca juga: Gadis Muda Jadi Korban Dokter Nakal saat Periksa Kelamin Pasien, Aksi Pelaku Direkam: Dia Keasikan

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian mengatakan, praktik prostitusi perdagangan anak di bawah umur ini dilakukan pelaku AT dengan memanfaatkan aplikasi MiChat.

Berdasarkan pengakuan korban, sang pacar memasang tarif Rp 400 ribu sekali kencan.

"Aplikasi MiChat yang pegang pelaku, dia yang operasikan termasuk negosiasi. Pengakuannya (tarif sekali main) Rp400 ribu," kata Novrian, Senin (19/4/2021).

Uang hasil BO (booking online) itu lanjut dia, diduga dikuasai pelaku.

Korban dalam hal ini, tidak dapat berbuat banyak.

Terdapat indikasi paksaan dan intimidasi berupa perlakuan kekerasan yang dialami korban, ditambah manipulasi iming-iming yang memperkuat modus pelaku.

Dia menambahkan, KPAD Kota Bekasi sejauh ini fokus terhadap pendampingan pemulihan trauma yang dialami korban.

Kena Penyakit Kelamin

Nasib malang dialami PU seorang siswi SMP yang dipaksa jadi PSK oleh kekasihnya itu kena penyakit kelamin hingga harus menjalani operasi.

Seperti dilansir sebelumnya, PU diduga menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh pacarnya sendiri berinisial AT (21).

PU dipaksa melayani puluhan pria hidung belang yang telah memesan jasanya melalui sang pacar lewat apliaksi Michat.

Baca juga: Pengakuan Siswi SMP Dijerumuskan Pacar Hingga Dipaksa Layani 5 Pria Sehari: Korban Disekap di Kosan

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Shutterstock)

Perempuan muda warga Bekasi itu kini telah menjalani operasi pasca didiagnosa dokter mendertita penyakit kelamin.

Penyakit tersebut baru diketahui setelah PU menjalani visum.

"Dulu tidak pernah seperti itu karena setelah tindakan asusila baru merasakan," kata ayah korban berinisial D (43) saat dikonfirmasi pada Senin (19/4/2021).

Menurutnya, putrinya saat ini telah menjalani operasi di RSUD Kota Bekasi.

Sebelum operasi, kata sang ayah, PU kerap mengeluh sakit pada kelamin dan terdapat benjolan.

"Sebelum operasi sering ngeluh sakit gatal di alat kelaminnya," ucap D.

Baca juga: Kisah Janda Umur 14 Tahun Nekat Layani 25 Pria di Ranjang Tanpa Dibayar, Alasannya Terungkap

Baca juga: Pengakuan Mucikari Bogor Tawarkan Gadis untuk Bercinta di Apartemen, Sebulan Layani Puluhan Pria

PU menjalani operasi pengangkatan kutil di bagian kelamin pada Jumat (16/4/2021) lalu.

Dokter mendiagnois PU menderita penyakit kelamin diduga akibat mendapat tindakan asusila.

Menurut D, kondisi buah hatinya saat ini dalam keadaan baik pascaoperasi kelamin penyakit kondiloma atau kutil kelamin.

"Sudah Alhamdulillah sudah operasi, kondisi anak saya baik setelah menjalani operasi," ujar ayah korban.

Pengakuan Koban

Seorang gadis remaja berusia 15 tahun terjerumus ke jurang prostitusi diduga karena pengaruh sang pacar.

PU seorang gadis muda yang masih berstatus siswi SMP ini bahkan harus melayani 5 pria hidung belang dalam sehari.

Korban diduga pasarkan oleh kekasihnya berinisial AT pria berusia 21 tahun.

AT dikabarkan merupakan seorang anak anggota DPRD di Bekasi.

Baca juga: Kabar Terbaru Perawat Vs Keluarga Pasien, Istri Masih Ngotot: Suami Terancam 2 Tahun Penjara

Baca juga: Fakta Adik Bunuh Kakak Kandung Jelang Buka Puasa, Ibunda Histeris Lihat Anak Duel Hingga Tewas

TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian saat melihat kos-kosan di Jalan Kinan, Rawalumbu, Kota Bekasi diduga tempat korban dijadikan PSK, Senin (19/4/2021). Terungkap, gadis SMP berinisial PU korban pelecehan seksual ternyata dijual lewat MiChat hingga meayani 5 pria sehari. 


Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pengakuan Mengejutkan Remaja Dijerumuskan di Bekasi: Dijual Lewat MiChat hingga Layani 5 Pria Sehari, https://jakarta.tribunnews.com/2021/04/19/pengakuan-mengejutkan-remaja-dijerumuskan-di-bekasi-dijual-lewat-michat-hingga-layani-5-pria-sehari?page=all.
Penulis: Yusuf Bachtiar
Editor: Wahyu Aji
Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian saat melihat kos-kosan di Jalan Kinan, Rawalumbu, Kota Bekasi diduga tempat korban dijadikan PSK, Senin (19/4/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Pelaku mengoperasikan akun yang memasang foto korban melalui aplikasi itu.

Kemudian proses transaksi dilakukan oleh pria hidung belang.

"Lewat aplikasi tadi pengakuan korban pakai MiChat, yaitu si anak tidak mengoperasikan tapi yang memegang akunnya adalah pelaku," kata Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, Senin (19/4/2021).

Novrian yang juga melakukan pendampingan kepada korban terkejut saat PU menceritakan apa yang dialaminya.

Rupanya, gadis remaja itu dipaksa melayani lima orang pria hidung belang oleh kekasihnya sendiri.

"Ini berdasarkan pengakuan dari korban gitu. Korban mengaku dalam sehari bisa 4 sampai 5 kali melayani orang," kata Novrian.

Dalam melayani tamunya, pacar korban menyewa sebuah kamar kos yang berlokasi di Jalan Kinan, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi

"Si anak hanya di dalam kamar disuruh melayani orang saja," ia menambahkan.

Baca juga: Jadi Buronan Mertua, Mamah Muda Kepergok Bareng Pria Lain di Apartemen: Harta 1 Miliar Ludes

Baca juga: Pacaran Sama Anak Anggota DPRD, Siswi SMP Pasrah Disetubuhi Hingga Dianiaya

Baca juga: Kronologi Kakek Perdaya Anak Gadis Saat Diajak Nonton Film Horor, Korban Pasrah Ditarik ke Kamar

Penampakan kos tempat pelaku AT mengajak korban menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), Di Jalan Kinan, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)


Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Disekap Satu Bulan dan Dipaksa Jadi PSK, Begini Penampakan Lokasi Kos yang Diduga Tempat Prostitusi, https://jakarta.tribunnews.com/2021/04/19/disekap-satu-bulan-dan-dipaksa-jadi-psk-begini-penampakan-lokasi-kos-yang-diduga-tempat-prostitusi.
Penulis: Yusuf Bachtiar
Editor: Wahyu Septiana
Penampakan kos tempat pelaku AT mengajak korban menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), Di Jalan Kinan, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Korban selama dipaksa menjadi PSK tidak bisa berbuat banyak.

PU diduga mendapatkan pemaksaan berupa tindakan kekerasan.

"Jelas ada manipulasi sebenarnya karena anak adalah orang yang belum cukup dewas secara psikologis dan secara sosial," tegasnya.

Disekap Pacar

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian mengatakan, korban diketahui dipaksa menjadi PKS oleh terduga pelaku selama kurang lebih satu bulan.

"Korban sama pelaku mengenal sudah hampir sembilan, dalam kurun waktu itu korban disekap di dalam kos-kosan untuk 'dijual' oleh pelaku," kata Novrian.

Dia menambahkan, periode korban disekap dan dipaksa menjadi PSK terjadi terjadi kurang lebih satu bulan dari Februari hingga Maret 2021.

Baca juga: Perkembangan Kasus Perawat Vs Keluarga Pasien, Istri JT Masih Ngotot, Suami Terancam 2 Tahun Penjara

Baca juga: Kisah Janda Umur 14 Tahun Nekat Layani 25 Pria di Ranjang Tanpa Dibayar, Alasannya Terungkap

Praktik prostitusi dijalankan oleh terduga pelaku dengan memanfaatkan aplikasi MiChat, dari situ jasa PSK dengan korban PU sebagai objeknya dipasarkan.

"Lewat aplikasi, tadi pengakuan korban pakai MiChat, si anak (korban) tidak mengoperasikan tapi yang memegang akunnya adalah pelaku, si anak hanya di dalam kamar disuruh melayani orang saja," ungkapnya.

Pelaku Belum Diangkap

AT, terduga pelaku perdagangan orang kepada siswi SMP hingga kini belum ditangkap.

Polres Metro Bekasi Kota masih menyelidiki dugaan tindakan asusila bocah 15 tahun dengan terduga pelaku anak anggota DPRD Kota Bekasi.

Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, pihak telah memproses laporan dugaan kasus tersebut.

"Korban berinisial PU berusia 15 tahun dan diduga pelapor berinisial AT (21), korban saat ini sudah divisum," kata Erna saat dikonfirmasi.

Erna memastikan, tahap penyelidikan sejauh ini masih memproses pemeriksaan dari keterangan saksi-saksi termasuk korban.

Baca juga: Pengakuan Mucikari Bogor Tawarkan Gadis untuk Bercinta di Apartemen, Sebulan Layani Puluhan Pria

Baca juga: Pengakuan Anak Kandung Aniaya Ayah Hingga Tewas di Halaman Rumah, Sering Bertengkar: Dia Ayah Tiri

Pacaran 9 Bulan

Korban dan terduga pelaku dikabarkan sudah menjalin hubungan asmara alias pacaran selama 9 bulan.

Orangtua korban mengatakan, anaknya dan pelaku merupakan saling kenal.

Sebab, keduanya memang menjalih hubungan asmara beberapa bulan terakhir.

"Jadi gini, anak saya kan berpacaran sama pelaku ada kurang lebih sembilan bulan," kata LF orangtua korban saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Kisah Gadis 17 Tahun Jadi Mamih Penyedia PSK Muda untuk Kencan di Ranjang, Tarifnya Rp 700 Ribu

Baca juga: Modus Oknum Pendeta Cabuli 7 Bocah SD Terungkap, Gerayangi Korban : Kini Terancam Disuntik Kebiri

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Shutterstock)

LF mengakui jika pelaku lelaki yang berbuat asusila kepada putrinya merupakan anak dari anggota DPRD Kota Bekasi.

"Iya itu (terduga pelaku), anak anggota DPRD Kota Bekasi," tuturnya.

LF pun melaporkan anak dari anggota dewan itu ke pihak yang berwajib.

Laporan dilayangkan orangtua korban LF (47) ke Polres Metro Bekasi Kota pada, Senin (12/4/2021) dengan Nomor : LP/971/K/IV/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.

Tindakan asusila lanjut LF, awalnya belum dia ketahui.

Buah hatinya, petama-tama hanya mengaku kerap mendapat tindakan kekerasan dari terduga pelaku.

Setelah di kantor polisi, korban baru membuka semua tindakan yang dia alami selama berhubungan dengan terduga pelaku termasuk diajak bersetubuh.

"Pertama tindak kekerasan, lalu pemaksaan untuk bersetubuh, karena anak saya awalnya menolak tidak mau diajak berhubungan intim," ujarnya.

LF memastikan, buah hatinya sudah menjalani visum dan menyerahkan sejumlah alat bukti pendukung untuk proses penyelidikan.

"Sudah visum, saya juga sudah serahkan baju-baju (milik korban) ke polres," tuturnya.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved