Breaking News

Dendam Kesumat, Personal Trainer Emosi Sering Dibully, Nasib Member Gym Berakhir Tragis Usai Cekcok

Pria tewas setelah ditusuk di salah satu pusat kebugaran atau gym di Jalan Arief Rachman Hakim, Surabaya. Korban merupakan member gym.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Shutterstock via Kompas.com
ILUSTRASI Penganiayaan 

"Tersangka mempunyai iktikad, rencana, untuk melakukan pembunuhan dengan membeli pisau. Jadi sebelumnya dia sudah merencanakan itu (pembunuhan), dan dia menghabisi korban karena sudah dendam kesumat," ujar dia.

Sebelum membeli pisau di supermarket, tersangka dan korban sempat cekcok di lantai dua pusat kebugaran.

Seketika, tersangka keluar gym dan menuju supermarket untuk membeli sebilah pisau.

Baca juga: Kesaksian Security saat Trainer Gym Dibunuh di Parkiran: Korban Dipiting dan Ditusuk dari Belakang

Baca juga: Siasat Licik Suami Bunuh Istri yang Hamil di Kosan, Pelaku Coba Mengelabui Petugas Sebelum Diringkus

Saat korban akan pulang, tersangka mengadang korban sehingga keduanya kembali berselisih.

Tersangka sudah menyiapkan sebilah pisau yang diselipkan di balik bajunya.

"Sehingga pada waktu cekcok, korban langsung ditusuk sebanyak 17 kali. Penusukan itu di antaranya dilakukan di bagian leher, punggung, perut, paha kiri, dan dada," terang Kapolsek.

Atas kejadian itu, korban jatuh ke lantai. Saat dilarikan ke rumah sakit, korban sudah mulai kehabisan darah.

"Sampai di rumah sakit dan saat dilakukan pertolongan pertama, korban meninggal dunia," tutur dia.

Sementra itu setelah menikam FC, pelaku ditangkap oleh polisi yang mendatangi lokasi kejadian.

Adapun korban FC merupakan warga Gembong Sawah, Surabaya.

Sedangkan E warga Padang Panjang, Sumatera Barat, yang tinggal di Mulyosari Permai, Surabaya.

E (mengaku terpaksa menusuk korban karena selalu dirundung.

E mengaku telah menyimpan dendam selama setahun lebih karena korban tak menunjukkan sikap yang baik selama ini.

"Sebenarnya sudah lama (dendam). Ya karena saya dibuat bahan bully (perundungan) sama dia (korban). Itu dilakukan berulang-ulang dengan bahasa-bahasa yang beda," kata E usai rilis di Mapolsek Sukolilo, Selasa (27/4/2021).

Setelah kejadian tersebut, ia mengaku menyesal telah menusuk korban hingga tewas.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved