Tewasnya Wanita Sopir Taksol di Jurang Jadi Misteri, Cara Penumpang Terakhir Order Jadi Bukti

Polis masih mendalami kasus penemuan jenazah wanita sopir taksi online di jurang. Korban diduga dibunuh.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
Pixabay.com
Ilustrasi - Mengungkap misteri kematian wanita sopir taksi online yang ditemukan di Aceh Utara. 

Diketahui bahwa C mulanya berangkat dari Medan tiga hari lalu atau pada 3 Juni.

Korban dikabarkan pamit ke keluarganya untuk mengantar penumpang ke Lhokseumawe, Aceh.

Ada dugaan jika korban tewas dibunuh.

"Diduga wanita ini korban pembunuhan dan perampokan lalu dibuang ke jurang," ungkap Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, di Mapolres Lhokseumawe, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Pedagang di Buleleng Dihabisi Pembelinya, Pelaku Sakit Hati Disuruh Minum Air Got

Baca juga: Cemburu Buta, Guru SMA Dibunuh Pacar Sesama Jenis, Pelaku Lakukan Ini Biar Korban Dikira Bunuh Diri

Eko menjelaskan, dari hasil penyelidikan, pelanggan jasa taksi online C tidak menggunakan aplikasi untuk memesan layanan taksi.

"Pemesan taksi online ini tidak lewat aplikasi, dia lewat telepon pribadi. Artinya korban sudah pernah kenal atau berlangganan dengan pelaku. Kita masih dalami siapa pelaku ini," kata Kapolres.

"Kami belum tahu motifnya apa, masih didalami. Kami berupaya mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," ujar Eko menambahkan.

Polisi bentuk tim khusus

Polisi terus mendalami kasus penemuan jenazah sopir taksi online di Aceh Utara.

"(Penyidik) masih melakukan penyelidikan intensif," tulis Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto melalui WhatsApp kepada Serambinews.com, Selasa (8/6/2021).

Demi mengungkap kasus dugaan pembunuhan itu, polisi pun membentuk tim khusus.

"Benar, kita membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut, semoga segera membuahkan hasil,” pungkas AKBP EKo Hartanto.

Dalam konferensi pers sehari sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe menyebutkan, korban pada Kamis (3/6/2021) pagi lalu mengantar pelanggannya.

Lalu, pada Minggu (6/6/2021)sekitar pukul 16.00 WIB ditemukan warga sudah menjadi mayat di Kilometer (Km) 31 Jalan KKA-Bener Meriah, kawasan Gunung Salak.

"Mungkin karena sudah langganan, korban mengantar penumpangnya tidak lagi menggunakan aplikasi atau penumpangnya memesan secara private. Sampai kini, kita masih mencari siapa penumpang terakhir Grab yang disopiri korban," jelas Kapolres.

Ditanya apakah CYH merupakan korban pembunuhan, AKBP Eko Hartanto mengatakan, berdasarkan identifikasi awal memang mengarah ke korban pembunuhan.

"Hasil proses identifikasi awal, mungkin korban dirampok dan kemudian dibunuh. Tapi, kita tetap melakukan penyelidikan sampai ditemukan buktinya," terangnya.

(Kompas.com/Serambinews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved