Tewasnya Wanita Sopir Taksol di Jurang Jadi Misteri, Cara Penumpang Terakhir Order Jadi Bukti

Polis masih mendalami kasus penemuan jenazah wanita sopir taksi online di jurang. Korban diduga dibunuh.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
Pixabay.com
Ilustrasi - Mengungkap misteri kematian wanita sopir taksi online yang ditemukan di Aceh Utara. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kematian seorang wanita sopir taksi online di Aceh Utara menyisakan misteri.

Hingga kini, belum diketahiu pasti penyebab tewasnya korban.

Diketahui korban beridentitas CYH (58) asal Medan Labuhan, Kecamatan Kota Medan, Sumatera Utara.

Korban ditemukan di kawasan wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (6/6/2021).

Mulanya, identitas korban yang ditemukan di jurang kawasan itu tak diketahui identitasnya.

Hingga kemudian terungkap jika korban merupakan seorang wanita sopir taksi online.

Kronologi penemuan korban

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto menyebutkan mayat itu dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara.

"Saksi mata yang melihat pertama kali mayat itu Hasymi (40). Saat itu dia melintas di jalan rusak lintas Jalan KKA – Bener Meriah tepatnya KM 31, sekitar pukul 16.00 WIB. Terlihat ada tubuh dengan celana terangkat, tergeletak di semak-semak," kata Eko.

Baca juga: Wanita Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Jurang, Diduga Korban Pembunuhan

Baca juga: Karyawan Toko Berlumur Darah Diserang di Warung Pecel Lele, Saksi Panik : Dia Bilang Jangan Diangkat

Ketika itu, Hasymi singgah di kawasan itu untuk buang air kecil.

Ia sontak terkejut melihat tubuh wanita dengan baju warna merah muda dan celana coklat.

Setelah itu, Hasymi lalu melaporkan temuan itu ke masyarakat lainnya seterusnya ke Mapolsek Nisam Antara.

"Kita sudah olah tempat kejadian perkara. Kami belum menyimpulkan apakah ini pembunuhan atau apa. Ini tim medis sedang mem-visum dan mayatnya disimpan di rumah sakit," kata Kapolres.

Polisi mengevakuasi mayat wanita di kawasan wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (6/6/2021).
Polisi mengevakuasi mayat wanita di kawasan wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (6/6/2021). (Dok Mapolres Lhokseumawe/ Kompas.com)

Dia menyebutkan, jarak mayat dan jalan raya sekitar enam meter.

Diduga dibunuh

Diketahui bahwa C mulanya berangkat dari Medan tiga hari lalu atau pada 3 Juni.

Korban dikabarkan pamit ke keluarganya untuk mengantar penumpang ke Lhokseumawe, Aceh.

Ada dugaan jika korban tewas dibunuh.

"Diduga wanita ini korban pembunuhan dan perampokan lalu dibuang ke jurang," ungkap Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, di Mapolres Lhokseumawe, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Pedagang di Buleleng Dihabisi Pembelinya, Pelaku Sakit Hati Disuruh Minum Air Got

Baca juga: Cemburu Buta, Guru SMA Dibunuh Pacar Sesama Jenis, Pelaku Lakukan Ini Biar Korban Dikira Bunuh Diri

Eko menjelaskan, dari hasil penyelidikan, pelanggan jasa taksi online C tidak menggunakan aplikasi untuk memesan layanan taksi.

"Pemesan taksi online ini tidak lewat aplikasi, dia lewat telepon pribadi. Artinya korban sudah pernah kenal atau berlangganan dengan pelaku. Kita masih dalami siapa pelaku ini," kata Kapolres.

"Kami belum tahu motifnya apa, masih didalami. Kami berupaya mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," ujar Eko menambahkan.

Polisi bentuk tim khusus

Polisi terus mendalami kasus penemuan jenazah sopir taksi online di Aceh Utara.

"(Penyidik) masih melakukan penyelidikan intensif," tulis Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto melalui WhatsApp kepada Serambinews.com, Selasa (8/6/2021).

Demi mengungkap kasus dugaan pembunuhan itu, polisi pun membentuk tim khusus.

"Benar, kita membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut, semoga segera membuahkan hasil,” pungkas AKBP EKo Hartanto.

Dalam konferensi pers sehari sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe menyebutkan, korban pada Kamis (3/6/2021) pagi lalu mengantar pelanggannya.

Lalu, pada Minggu (6/6/2021)sekitar pukul 16.00 WIB ditemukan warga sudah menjadi mayat di Kilometer (Km) 31 Jalan KKA-Bener Meriah, kawasan Gunung Salak.

"Mungkin karena sudah langganan, korban mengantar penumpangnya tidak lagi menggunakan aplikasi atau penumpangnya memesan secara private. Sampai kini, kita masih mencari siapa penumpang terakhir Grab yang disopiri korban," jelas Kapolres.

Ditanya apakah CYH merupakan korban pembunuhan, AKBP Eko Hartanto mengatakan, berdasarkan identifikasi awal memang mengarah ke korban pembunuhan.

"Hasil proses identifikasi awal, mungkin korban dirampok dan kemudian dibunuh. Tapi, kita tetap melakukan penyelidikan sampai ditemukan buktinya," terangnya.

(Kompas.com/Serambinews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved