Titik Terang Tewasnya Wanita Sopir Taksol di Jurang, Obrolan Korban Sebelum Antar Penumpang Terkuak
Titik terang kasus dugaan pembunuhan wanita sopir taksi online asal Medan yang ditemukan di jurang. Pelaku mulai terendus.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Korban dikabarkan pamit ke keluarganya untuk mengantar penumpang ke kawasan Aceh.
Ada dugaan jika korban tewas dibunuh.
"Diduga wanita ini korban pembunuhan dan perampokan lalu dibuang ke jurang," ungkap Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, di Mapolres Lhokseumawe, Senin (7/6/2021).
Eko menjelaskan, dari hasil penyelidikan, pelanggan jasa taksi online C tidak menggunakan aplikasi untuk memesan layanan taksi.
"Pemesan taksi online ini tidak lewat aplikasi, dia lewat telepon pribadi. Artinya korban sudah pernah kenal atau berlangganan dengan pelaku. Kita masih dalami siapa pelaku ini," kata Kapolres.
"Kami belum tahu motifnya apa, masih didalami. Kami berupaya mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya," ujar Eko menambahkan.
Polisi bentuk tim khusus
Polisi terus mendalami kasus penemuan jenazah sopir taksi online di Aceh Utara.
"(Penyidik) masih melakukan penyelidikan intensif," tulis Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto melalui WhatsApp kepada Serambinews.com, Selasa (8/6/2021).
Demi mengungkap kasus dugaan pembunuhan itu, polisi pun membentuk tim khusus.
"Benar, kita membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut, semoga segera membuahkan hasil,” pungkas AKBP EKo Hartanto.
Dalam konferensi pers sehari sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe menyebutkan, korban pada Kamis (3/6/2021) pagi lalu mengantar pelanggannya.
Lalu, pada Minggu (6/6/2021)sekitar pukul 16.00 WIB ditemukan warga sudah menjadi mayat di Kilometer (Km) 31 Jalan KKA-Bener Meriah, kawasan Gunung Salak.
"Mungkin karena sudah langganan, korban mengantar penumpangnya tidak lagi menggunakan aplikasi atau penumpangnya memesan secara private. Sampai kini, kita masih mencari siapa penumpang terakhir Grab yang disopiri korban," jelas Kapolres.
Ditanya apakah CYH merupakan korban pembunuhan, AKBP Eko Hartanto mengatakan, berdasarkan identifikasi awal memang mengarah ke korban pembunuhan.
"Hasil proses identifikasi awal, mungkin korban dirampok dan kemudian dibunuh. Tapi, kita tetap melakukan penyelidikan sampai ditemukan buktinya," terangnya.