Kabar Artis
Tagih Permintaan Maaf, Nindy Ayunda Ultimatum ART yang Aniaya Anaknya, KPAI Ungkap Ancaman Pidana
Nindy Ayunda menuntut Lia untuk meminta maaf atas perbuatan kasarnya terhadap sang anak.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anaknya dianiaya mantan ART dan babysitter-nya, penyanyi Nindy Ayunda tak terima.
Nindy Ayunda akhirnya mengurai ultimatum untuk Lia, mantan ART yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anak Nindy.
Seperti diketahui, beredar rekaman CCTV saat Lia diduga melakukan penganiayaan terhadap anak Nindy yang masih kecil.
Dalam video terlihat seorang wanita yang diduga Lia tega menempeleng kepala dan memukul tubuh anaknya Nindy Ayunda.
Mengetahui kejadian pilu yang menimpa anaknya, Nindy Ayunda pun syok.
Kuasa hukum Nindy Ayunda, Dicky Muhammad Kurniawan mengurai penuturan kliennya menanggapi rekaman CCTV yang beredar di media sosial.
Baca juga: Terancam Berhenti Gara-gara Pandemi, Film Bogota yang Dibintangi Song Joong Ki Lanjut Syuting
Kejadian saat anak Nindy Ayunda diduga dianiaya ART itu ternyata terjadi di tahun ini, 2021.
"Ada sedikit syok dan mungkin saudari ini (Lia) sudah diperingatkan berkali-kali tapi tetap melakukan hal yang sama terhadap anaknya (Nindy). Kira-kira tahun ini (kejadian kekerasan terhada anak Nindy terjadi)," ungkap Dicky Muhammad dilansir dari kanal cumi cumi Indigo, Kamis (24/6/2021).
Berang, pihak Nindy Ayunda akhirnya mengeluarkan ultimatum.
Nindy Ayunda menuntut Lia untuk meminta maaf atas perbuatan kasarnya terhadap sang anak.
"Kami berharap kepada saudara Lia untuk minta maaf. Karena apabila 1x24 jam tidak minta maaf, kami akan melaporkan ke pihak berwajib. Karena kami punya bukti rekaman dari CCTV," pungkas Dicky Muhammad.
Turut menanggapi viralnya video kekerasan terhadap anak Nindy Ayunda diduga oleh Lia, Komnas Perlindungan Anak Indonesia mengurai tanggapan.
Aris Merdeka Sirait selaku Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia mengaku sudah melihat video viral saat anak Nindy Ayunda dianiaya.
Baca juga: Bupati Banjarnegara Izinkan Warga Gelar Hajatan dengan Prokes, Tompi : Masker Anda Juga Melorot Pak
Menurut Aris, hal itu termasuk ke dalam kekerasan fisik dan verbal.
"Yang saya ikuti, bahwa itu adalah kekerasan fisik dan kekerasan verbal. Pasti ada bentakan, tarikan dan seterusnya, itu masuk dalam kategori kekerasan fisik dan verbal," ungkap Aris Merdeka Sirait.