Pengakuan Siswa SMP di Padang yang Dijual Pacar Sesama Jenis, Benci Wanita Sejak Usia 13 Tahun
Praktik prostitusi sesama jenis di Padang ini terbongkar setelah dirinya terlibat cekcok dengan pacar sesama jenisnya.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
Bersama HN, A lalu pergi ke tempat pemesannya.

"Lalu pergi ke tempat orang yang mesan. Saat jalan pulang dibentak-bentak dan saya buka pintu saat mobil sedang melaju," katanya.
Saat cekcok di dalam mobil, A berusaha kabur namun HN menarik bajunya.
Sampai kemudian ia berhasil kabur dan dibantu masyarakat.
A lalu dibawa ke Polresta Padang.
Kepada Polisi A bercerita menyukai sesama jenis sejak usia 13 tahun.
"Semenjak umur 13 sudah suka sema suka sejenis," kata A.
A mengatakan menyukai sesama jenis karena sering mendapat perlakuan tak baik dari teman wanitanya.
"Sering dikasari sama cewek, seperti di sekolah dibully, dipukul juga," kata A.
Menurut A ia dibully karena kehidupannya yang tak berkecukupan.
"Karena saya tidak berkecukupan, gak suka lagi sama cewek, dah benci kali," kata A.
Seiring berjalannya waktu, A pun terjerumus dalam praktik prostitusi sesama jenis.
Ia diminta melayani pria lain oleh kekasih sesama sejenisnya, HN.
A menerangkan bahwa dirinya dijual melalui aplikasi khusus LGBT, Walla dan Hornet.
"Pakai aplikasi bernama Wala dan Hornet, di HP Abang ( HN )," jelas A.