Bilyet Rp2 Triliun Akidi Tio Ternyata Bodong, Isi Saldo Heriyanti Cuma Segini, Hotman Paris: Mimpi !
Kepala PPATK menegaskan uang sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio dan Heriyanri yang disebutkan dalam bilyet giro itu bodong dan tidak ada.
"Ini rahasia bank, dari bank menyatakan saldo tidak cukup," ungkapnya, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Ini Tampang Pria Penebar Wafer Silet, Polisi Kaget Dengar Pengakuannya, Ternyata Demi Ritual Aneh
Di sisi lain, kehidupan pribadi Heriyanti dan suaminya kini ikut dikulik.
Ketua RT tempat tinggal Heriyanti di Palembang, Fauzi Sayid mengatakan anak bungsu Akidi Tio itu jarang bergaul.
Suami Heriyanti jadi sopir taksi online setelah usaha mereka bangkrut.
"Kami kecewa ini adalah kejadian memalukan warga Sumsel, " kata Fauzi ketika dibincangi, Senin (2/8/2021).
Ia tak heran kalau sumbangan Rp 2 triliun tersebut berakhir dengan kebohongan. Sebab, profesi Rudi suami dari Heriyanti adalah driver taksi online.

"Tak masuk akal, saya bingung. Rudi yang saya tahu sehari-hari memang pernah usaha kemudian bangkrut dan sekarang jadi driver taksi online. Kegiatan istrinya saya tak tahu sama sekali," ungkapnya.
Tidak pernah mengenal Heriyanti sebelumnya, Fauzi hanya mengenal sang suami Rudi Sutadi. Setelah viral soal pemberitaan sumbangan Rp 2 triliun dilakukan keluarga mendiang Akidi Tio.
"Saya tidak tahu nama dan sosok istri Rudi karena orangnya tidak pernah keluar rumah. Setelah namanya disebut ketika viral sumbangan itu, banyak yang tanya soal dia ke saya. Kemudian dicek KK milik keluarga Rudi dan rupanya dia ini (Heriyanti) memang istri dari Rudi, " katanya.
Baca juga: Orangtua Meninggal karena Covid-19, Kakak Beradik di Klaten Kini Jadi Yatim Piatu
Keseharian keluarga tersebut ia tak mengetahui banyak, karena di kalangan warga sekitar Rudi dan Heriyanti jarang bergaul.
Fauzi mengaku bahkan, sejak Rudi pindah menjadi warga sekitar di tahun 2008 pun, Rudi hanya akrab dengan dirinya selaku Ketua RT.
"Dua-duanya tidak pernah ikut kegiatan warga sini. Seperti senam pagi, berinteraksi dengan warga lain pun tidak pernah," katanya, dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.
Rudi Sutadi menjalankan bisnis ekspedisi ketika awal mula pindah.
Kemudian beralih profesi menjadi driver taksi online selama lima tahun terakhir.
"Dia sempat punya dua unit mobil untuk menjalankan usahanya. Kemudian usahanya gagal, setahu saya dia jadi driver taksi online, " ucapnya.
Rumah yang ditempati Rudi dan keluarga pun, sebelumnya rumah tua yang direnovasi oleh pasangan suami-istri tersebut.
Selama ini pun, Fauzi tak pernah melihat keluarga Heriyanti dan Rudi datang ke rumahnya.
"Tak pernah kelihatan ada keluarganya yang berkunjung, atau mungkin saya saja yang tak lihat, " katanya.